"Nggak ingat." Nada suara Yun Hu tenang.
Lin Feng mengangkat alisnya. "Kamu bahkan nggak ingat itu? Dia bilang kalau betapa bagusnya bermain esports. Selama waktu-waktu normal, kita cuman perlu bermain game, melakukan beberapa siaran, dan banyak wanita yang bakal jatuh hati pada kita. Dia juga bilang kalau tim itu penuh dengan wanita-wanita cantik jadi nggak perlu khawatir kalau nggak dapat pasangan dan ada juga kapten yang bisa kita jadikan panutan. Bahwa bilang kalau kita adalah pemenang kehidupan. Pada akhirnya, nggak ada wanita cantik sama sekali. Cuman ada sekelompok pemuda busuk dan lajang. Itu lebih buruk dari asrama universitas, aku hampir memacari komputerku. Kita hanya punya sedikit waktu buat tidur. Kita menjalani kehidupan para biksu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com