"Hei." Si Bibi kesal setelah mendengar itu, jadi dia berteriak, "Para tetanggaku, datang dan lihatlah anak seperti apa dia. Bagaimana dia bisa bicara seperti itu? Aku tidak memedulikan kegemukannya, hanya mencoba membujuk serta menasihatinya tapi dia begitu tidak masuk akal dan kasar. Mimpi? Bisakah bermain game disebut mimpi?"
Begitu dia mengatakan itu, ucapan itu segera digemakan oleh beberapa orang dan mereka menjulurkan leher mereka untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Semakin dewasa anak perempuan tertua keluarga Xue semakin buruk kelakuannya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com