Tahu-tahu, Qin Mo memperdalam matanya tanpa sadar. Dia menoleh dan hanya menatap anak itu.
Fu Jiu merasa sedikit bingung. Dia tidak meniupkan udara ke telinga Almighty lagi, jadi kenapa Almighty masih memberinya tatapan peringatan?
Fu Jiu merasa itu adalah peringatan, tetapi pemandangan semacam itu terlihat berbeda di mata He Honghua.
He Honghua membawa satu set teh dan tubuhnya gemetar sampai-sampai beliau hampir menjatuhkan tehnya.
Akhirnya, beliau menarik napas dalam-dalam dan melangkah mundur.
Melihat tidak ada apa pun di antara Jiu dan Qin Mo, beliau menemukan kesempatan untuk bicara.
"Jiu, ke sini. Terlalu banyak yang mau Ibu bawa dan tidak bisa membawanya …."
Dengan teriakan He Honghua, Qin Mo menarik kembali tatapannya. Dengan suara rendah, dia berkata, "Ibumu memanggilmu. Sana. Dan soal bayarannya, akan kita bicarakan nanti."
Fu Jiu : "…."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com