Satu menang dan satu kalah.
Suasana di sana tiba-tiba berubah tegang. Banyak tatap mata pun mengarah pada dua orang yang belum muncul; Lin Dong dan pemuda berbaju abu-abu.
"Lin Dong, giliranmu. Kau pasti bisa mengalahkannya, 'kan?"
Saat ini, wajah cantik Xia Zhilan berubah semakin khawatir. Dia memandang Lin Dong dengan ekspresi rumit. Jika Lin Dong kalah dalam babak ini, Asosiasi Seribu Emas akan kehilangan 'Kolam Kahyangan Dan'.
Bibir Lin Dong mengatup rapat sambil menatap pemuda berbaju abu-abu tanpa berkedip, kemudian menjawab, "Aku akan berusaha sebaik mungkin."
"Kekuatan anak itu harusnya tidak terlalu beda jauh dengan Song Qing. Kau pasti bisa menang mudah kalau memakai kekuatan yang kau gunakan untuk mengalahkan Song Qing," ujar Xia Zhilan dengan suara pelan.
"Mungkin..." Lin Dong mengiyakan, tidak mau berkomentar lebih banyak. Dia punya prasangka jika orang yang tampak biasa-biasa itu tidak sesederhana penampilannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com