Setelah selesai bekerja, Ning Xi ingin mampir ke studio untuk melihat, tapi setelah berpikir ulang, dia memutuskan untuk pergi dulu ke Istana Platinum.
Jadwal pengambilan gambar hanya akan semakin sibuk setelah ini dan nantinya dia akan mempunyai lebih sedikit waktu bersama sang iblis dan Harta Kecil sayang.
Ketika dia berjalan melewati tukang bunga, dia mendadak merasakan desakan untuk membeli sebuah buket besar mawar merah.
Di ruang keluarga, Lu Tingxiao mengenakan pakaian rumah yang santai, membaca surat kabar. Rahang tajam yang tidak bercela, kaki panjang dan tubuhnya yang ramping … bagaikan sebuah lukisan cat minyak yang menyenangkan buat matanya ….
Tanpa ketahuan, Ning Xi berdiri di sana mengagumi pria itu selama beberapa saat, sampai Lu Tingxiao menyadari tatapannya. Pria itu menengadah dan melihat sebuah buket mawar merah yang besar di tangan gadis itu, saat Ning Xi menatapnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com