Xiao Yan tertawa keras saat kegilaan muncul di wajahnya. Dou Qi di dalam tubuhnya dengan liar mengikuti pembuluhnya dan mengalir ke tinjunya. Akhirnya, tinjunya menghantam tanpa ampun menuju jantung Yun Shan. Hal itu hendak menyerang sasarannya, ketika sebuah teriakan wanita tiba - tiba terdengar dari tanah lapang di bawah.
"Xiao Yan, jangan!"
Suara yang tak asing itu menyebabkan tinju Xiao Yan berhenti. Tatapan matanya bergerak ke bawah dan seketika melihat wajah putih pucat Yun Yun yang cantik, yang penuh dengan raut memohon.
Pikiran Xiao Yan yang penuh dengan hawa membunuh mulai sedikit gemetar, ketika ia melihat wajah cantik pucat pasi yang dipenuhi dengan tampang memohon. Bagaimanapun, ia tidak sepenuhnya tak terpengaruh oleh kata - kata dan tindakan wanita ini…
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com