webnovel

Akhir Musim Semi, Awal Musim Gugur – bagian 2

Editor: Wave Literature

"Linley, bisakah kau rasakan?" Terdengar suara Doehring Cowart.

"Kakek Doehring, aku bisa merasakannya. Banyak bintik berwarna coklat. Sangat banyak… terlalu banyak. Mereka semua merapat sebanyak ribuan, tidak, puluhan ribu. Ratusan titik cahaya barusan lewat. Banyak sekali." Linley sangat gembira sambil merasakan titik berwarna coklat mengitarinya.

Mendengar hal ini Doehring Cowart juga merasa kagum.

"Bagus. Sekarang ikuti perkataanku dengan perlahan. Jangan memikirkan apapun. Perlahan…" Kata Doehring seperti menghipnotis yang menolong Linley untuk selesai bermeditasi. Disaat yang bersamaan, dia juga melepaskan kendali dari Elemental Essence bumi yang ada. Seketika, kepadatan Elemental Essence bumi di sekitar mereka menjadi normal.

Setelah tersadar dari meditasinya, Linley merasakan bahwa dirinya dipenuhi dengan energi, yang benar-benar beda dari sebelumnya. Bahkan saat tersadar, Linley masih dapat merasakan pergerakan Elemental Essence bumi di sekitar, meskipun ia tak merasakannya sejelas saat ia melakukan meditasi.

"Kakek Doehring, aku masih dapat merasakan pergerakan bintik cahaya berwarna coklat itu. Sungguh! Meskipun tak sejelas tadi, aku masih dapat merasakannya." Kata Linley merasa gembira.

Ini adalah langkah awalnya dalam dunia Magic. Linley dipenuhi dengan rasa kagum.

"Kau bilang apa? Kamu masih bisa merasakannya?" Doehring Cowart terlihat sangat terkejut karena kepadatan Elemental Essence bumi telah kembali normal dan Linley tidak bermeditasi. Jika ia dapat merasakan Elemental Essence bumi disekitar bahkan ketika dalam keadaan sadar… tentu keserasiannya dengan Elemental Essence bumi…

"Kakek, kenapa kakek diam saja? Bagaimana tingkat keserasianku dengan Elemental Essence bumi?" Tanya Linley dengan gugup.

Linley tak tahu jika ia telah melakukannya dengan bagus atau tidak.

"Bagus, Bagus sekali. Keserasianmu dengan bumi sangatlah tinggi. "Kata Doehring sambil tersenyum lebar. "Dari apa yang aku tahu, hanya satu dari ribuan Mage yang memiliki keserasian elemen sekuat seperti dirimmu. Sungguh."

"Tapi, keserasian elemen hanyalah bagian pertama. Spiritual Energy adalah yang terpenting dari segalanya! Lagipula dengan seiring berjalannya waktu, Mageforce akan menguat pula. Namun sangat sulit untuk mengembangkan Spiritual Energy pada seorang Mage." Kata Doehring dengan serius.

Linley menghirup nafas dalam-dalam dan mengangguk.

"Sekarang ujian yang kedua untuk menguji Spiritual Energymu." Doehring Cowart melihat Linley dengan serius.

Linley juga tahu bahwa ujian Spiritual Energy juga ujian yang penting.

"Kakek Doehring, apa yang harus aku lakukan?" Linley melihat Doehring Cowart selagi menyiapkan mentalnya.

"Tak ada." Tawa Doehring.

"Eh…" Linley terlihat terkejut.

"Aku hanya sebuah arwah di cincin itu, sedangkan kamu adalah pemilik sah cincin itu. Aku tentu tau kekuatan Spiritual Energymu! Tak perlu ujian, aku dapat mengatakannya sekarang!" Doehring tersenyum terhadap Linley.

"Ba… Bagaimana Spiritual Energyku?" Linley menahan nafasnya.

Kuat lemahnya Spiritual Energy seseorang tentu mengubah masa depannya.

"Spiritual Energymu sepuluh kali lebih kuat dibandingkan dengan orang seumurmu." Kata Doehring sambil tersenyum.

Linley merasakan kegembiraan yang sangat dalam hatinya. Sepuluh kali!

Itu bukanlah angka yang kecil.

Lalu Doehring menambahkan, "Umumnya, hanya satu dari puluhan ribu dapat menjadi seorang Mage, itu semua karena persyaratan Spiritual Energy yang tinggi. Persyaratan Spiritual Energy terendah adalah lima kali dari orang yang seumuran. Sepuluh kali berarti sekitar tengah-tengah dari mereka semua."

Kegembiraan Linley langsung menciut.

"Jika orang lain yang mengajarimu, kamu hanya bisa menjadi seorang Mage tingkat kelima atau keenam. Namun… karena yang mengajarimu adalah aku, tentu akan berbeda." Doehring mengelus jeggotnya, terlihat tatapan penuh percaya diri di matanya.

Linley tiba-tiba menyadari.

Benar juga. Doehring Cowart adalah Grand Magus Saint-level!

"Selama kamu bekerja keras Linley, aku yakin kamu dapat mencapai tingkat kedelapan. Lalu apakah kamu dapat mencapai tingkat kesembilan atau bahkan Saint-level itu semua bergantung dari dirimu sendiri dan pengalamanmu." Kata Doehring dengan serius. "Jika kamu tak bekerja keras, aku yakin kamu bahkan tak bisa menjadi seorang Mage tingkat keenam. Dan pada saat itu, kamu tak bisa menyalahkan siapapun."

Seorang guru hanyalah satu dari beberapa bagian terpenting.

Hal terpenting dari itu semua adalah usaha orang itu sendiri.

"Kakek, jangan khawatir. Aku tak akan mengecewakan kakek, ayahku, atau klan Baruch." Saat ini, pikiran Linley telah dipenuhi dengan prasasti yang berada di aula itu dan nama-nama dan sejarah yang terukir dibelakangnya.

Untuk memperbaharui kejayaan klan Baruch!

Dada Linley dipenuhi dengan semangat yang tinggi!

"Bagus. Mulai besok, aku akan melatihmu." Doehring Cowart melihat ke Linley, matanya berbinar. Saat ini, tubuh Doehring memancarkan aura percaya diri dan kebanggaan yang dimiliki oleh Grand Magus Saint-level!

Esoknya, Linley siap untuk menjalani kehidupan yang sangat keras.

Ia tak bisa mengatakan keberadaan Doehring Cowart pada ayahnya. Tiap pagi dan malam, ia tetap harus mengikuti latihan fisik, sedangkan saat pagi setelahnya, ia belajar dengan ayahnya tentang politik, agama, ritual agama, peperangan, geografi, seni… dan banyak lainnya.

Hanya pada tengah hari saat waktu kosongnya Linley berlari menuju gunung Wushan yang berada di sebelah timur kota, sembunyi di tempat yang sunyi dan memulai latihan dasar Magic dibawah pengawasan Doehring Cowart. Ia belajar sangat serius, selagi bermeditasi untuk menyerap Mageforce.

Sebagai tambahan tiap hari setelah makan malam, Linley menghabiskan banyak waktunya untuk bermeditasi.

Tiap hari, Linley hanya menggunakan waktu enam jam untuk tidur. Seluruh sisa waktunya digunakan untuk latihan fisik, pembelajaran, latihan Magic dan meditasi. Enam jam untuk tidur tentu saja tidaklah cukup. Sebenarnya, bermeditasi itu sangatlah melelahkan, Tiap hari, Linley selalu tertidur pulas.

Sibuk, jadwalnya benar-benar padat.

Hari demi hari, perkembangan Linley begitu pesat hingga tidak bisa lagi disebut sebagai perkembangan, namun sebuah perubahan!

Selagi ia berusaha keras…

Ia mengalami untuk pertama kalinya nikmatnya menyerap Elemental Essence ke dalam tubuhnya kemudian mengubahnya menjadi Mageforce.

Ia mengalaminya untuk pertama kali ia terserap dalam meditasi sampai hampir tak sadarkan diri.

Dan ia mengalami untuk pertama kalinya, untuk menggunakan Magic elemen bumi, meskipun tidak lebih dari sekedear Earth Spike yang tingginya hanyalah dua puluh sentimeter.

Kerja keras hari demi hari…

Usaha Linley dan kecepatan perkembangannya menyebabkan bahkan seorang Doehring Cowart yang dulunya seorang Grand Magus Saint-level dari kekaisaran Pouant terkagum.

Karena latihan fisik hariannya, Tubuh Linley semakin kuat dan kuat. Karena ia sering bermeditasi dan menyerap Elemental Essence bumi, Linley menjadi terlihat lebih tenang. Perubahan Linley yang seperti itu membuat ayahnya Hogg dan Hillman menjadi senang dan bangga.

Musim semi telah berakhir dan musim gugur tiba. Hanya dalam sekejap saja, sekarang adalah musim gugur.

Hanya tinggal sebulan lagi sebelum ujian menjadi seorang Mage.

Di dalam aula klan Baruch.

"Baik. Semua sudah bersih. Waktunya untuk berlatih Magic. Kemarin aku bisa mengeluarkan teknik 'Earth Tremor' dengan sukses. Itu sangat mengagumkan." Saat ini, Linley dalam suasana hati yang bagus. Ia lalu pergi keluar aula dan menutup pintunya.

Sambil berjalan diatas jalanan batu itu, langkah kaki Linley cepat namun tak menimbulkan suara sedikitpun.

Itu adalah kemampuan yang dimiliki oleh seluruh Mage elemen bumi. Karena kekuatan mereka semua berasal dari bumi, mereka dapat menyembunyikan suara langkah kaki mereka.

"Eh?" Linley mengerut.

Ia memutar balikkan badannya dan melihat ke arah bangunan yang jauh. "Aku mendengar sesuatu?" Ia kemudian mengendap-endap menuju arah itu. Langkah kakinya hampir tak menimbulkan suara. Biasanya, hanya melangkah dengan normal ia dapat menyembunyikan suara langkah kakinya. Namun saat ini ia sengaja menyembunyikannya sehingga ia hampir tak menimbulkan suara sedikitpun.

Ia mendekat, selangkah demi selangkah.

Ketika Linley sampai di pintu bangunan itu dan mengintip…

"Apa itu?" Mata Linley terbuka lebar.

Ia melihat seekor tikus hitam sepanjang 20 sentimeter memakan reruntuhan batu. Kemudian dalam sekejap, seekor tikus hitam muncul berjarak puluhan meter dari arah yang berbeda, lalu mulai menggigit sebuah ubin biru. Bulu tikus hitam itu terlihat sangat lembut. Matanya terlihat kalem, dan kakinya dipenuhi dengan bulu. Dengan kata lain, tikus itu terlihat lucu.

Bahkan tikus itu melompat menggunakan kakinya untuk bermain.

"Tikus yang lucu. Dan cepat sekali!" Sambil sembunyi di pintu, Linley melihat dengan diam-diam.

Kebanyakan tikus tak berukuran demikian, dan kebanyakan tikus adalah makhluk menjijikkan, namun tikus ini terlihat lucu. Matanya seperti memiliki banyak makna seakaan-akan dapat berbicara. Dan yang terpenting dari segalanya… tikus itu sangat cepat.

"Kecepatan seperti itu… aku yakin bahkan paman Hillman yang seorang Warrior tingkat keenam tak dapat menangkapnya. Bagaimana tikus itu bisa begitu cepat?" Melihat tikus itu bergerak puluhan meter hanya dalam kedipan mata, Linley terkejut.

Doehring Cowart keluar dari cincin itu. Berdiri di sebelah Linley, dia melihat tikus hitam itu dengan terkejut. "Seekor Magical Beast, seekor Shadowmouse? Dan melihat dari ukurannya, seekor bayi Shadowmouse."

"Magical Beast? Shadowmouse? Tikus itu sangat besar! Bagaimana tikus itu masih bayi?" Linley melihat ke arah Doehring Cowart dengan terkejut.

Selain Vampiric iron bull, Griffin, Velocidragon dan black dragon, ini adalah pertama kalinya Linley melihat seekor Magical Beast yang lain. Tikus hitam yang lucu ini adalah Magical Beast? Seekor Magical Beast yang memiliki kemampuan Magic tersendiri?

Siguiente capítulo