webnovel

Kiriman Kilat Lainnya

Editor: Atlas Studios

"Aku memang punya beberapa informasi, tapi itu 40 tahun yang lalu," jelas Tuan Istana Jimat Tujuh Kehidupan dengan lembut. "40 tahun yang lalu, ketika aku berjalan-jalan mengelilingi dunia, aku melewati sebuah desa di bagian timur China. saat itu semua orang di desa itu dibunuh sebagai korban darah dengan cara yang keji, dan tidak ada yang hidup. Tujuannya untuk membuat kebencian artifisial dan membuat hantu pendendam. Cara itu biasanya digunakan oleh pendekar hantu bejat.

Waktu itu, aku benar-benar marah dan bersumpah akan menghabiskan semua pendekar jahat itu. Tidak membiarkan satupun. Setelah itu, aku mengikuti mereka cukup lama, tapi sayangnya, aku hanya berhasil membunuh beberapa anak buah pendekar. Namun, aku berhasil menemukan tanda kepala binatang buas dengan tiga cakaran di tubuh mereka."

Ketika Tuan Istana Jimat Tujuh Kehidupan muda, ia orang yang dipenuhi oleh kebenaran, tipe orang yang dipenuhi oleh kebijaksanaan.

Lebih lagi, kepribadiannya gegabah sejak kecil, dan ia suka membuat sumpah jika ia bertemu dengan ketidak-adilan.

Seperti kejadian pendekar hantu yang jahat- ia bersumpah dengan langit dan bumi sebagai saksi untuk benar-benar membunuh grup pendekar itu yang mencoba membuat hantu pendendam.

Ia telah membuat ribuan sumpah ketika ia kecil, semuanya seperti ini.

Sekarang ini, ia membawa buku catatan kecil- untuk mencatat sumpah-sumpah yang ia buat ketika ia masih kecil.

Sumpah yang dibuat pendekar yang menggunakan langit dan bumi sebagai saksi tidak bisa dianggap main-main. Ketika sumpah itu dibuat, orang itu harus menyelesaikannya dan merencanakannya. Kalau tidak nyawa mereka tidak akan lengkap dan akan membangkitkan setan dalam diri saat mereka naik tingkat.

Dimana sekarang, Tuan Istana Jimat Tujuh Kehidupan mencoba semampunya untuk mencari waktu dan menyelesaikan sumpah-sumpah yang sejak kecil ia buat dengan bercucuran air mata. Meskipun seharusnya ia berusaha keras untuk menyelesaikan sumpah yang sebelumnya dibuatnya, kenapa masih ada banyak sumpah di buku catatan kecil itu?

Untuk jangka waktu tertentu, Tuan Istana Jimat Tujuh Kehidupan benar-benar ingin mempunyai kekuatan untuk kembali ke masa lalu. Ia akan ke masa lalu, dan memberikan 300 pukulan kepada dirinya yang masih muda untuk berpikir lebih matang dan berhenti menambah banyak penderitaannya dimasa depan.

Kembali ke topik tadi. "Aku dengar dari Tabib kau punya petunjuk pendekar hantu kepala binatang buas dengan tanda tiga cakaran?" tanya Jimat Istana Tuan Tujuh Kehidupan.

Aku mempunyai beberapa petunjuk kecil dan itu semua karena bantuan Tabib. Jika semuanya berjalan dengan lancar, aku seharusnya bisa menemukan lokasi organisasi Altar Master ini berada dalam beberapa hari kedepan." balas Song Shuhang. Mengenai informasi Altar Master, ia hanya berhasil mendapatkan dari lelaki berlengan panjang itu.

"Itu bagus, semua pendekar jahat harus dibunuh. Sayang, sekarang aku sedang berada di bagian barat China, dengan beberapa urusan dan tidak bisa membimbingmu." kata Jimat Istana Tuan Tujuh Kehidupan dengan sedih dan berkata lagi. "jadi, Shuhang, kirim alamatmu. Aku akan mengirimkan beberapa jimat kepadamu besok, aku harap ini akan membantumu."

Jimat? Pikiran Song Shuhang langsung mengingat jimat emas yang si Bulu Lembut gunakan saat ia melawan roh hantu!

"Terakhir, Teman Tertekan Tumpukan Buku, nama lain pendekar itu wajah pendekar, dan nama lainmu agak canggung dan tidak mudah diucapkan. Lebih baik diubah! Ingat kirim alamatmu untuk menerima pesanan, dan aku akan mengirimkan kepadamu." Tuan Istana Jimat Tujuh Kehidupan selesai berbicara, cepat-cepat ia menutup telpon karena ia takut Song Shuhang akan menolak niat baiknya.

"…" Song Shuhang.

Tertekan Tumpukan Buku itu hanya nama panggilan di grup bukan nama lainku!

Mungkin ia harus mengganti nama panggilannya?

Kalau tidak, semua orang akan berpikir itu nama lainku, mereka akan memanggilku 'teman Tertekan Tumpukan Buku', dan semacamnya. Hatiku sakit saat mendengarnya.

Sesaat kemudian, Song Shuhang membuka contoh pesan dan mengetik alamatnya sebelum mengirim ke Jimat Istana Tuan Tujuh Kehidupan.

Sebenarnya, Tuan Istana Jimat Tujuh Kehidupan tidak perlu cepat-cepat menutup telepon.

Song Shuhang bukan orang yang berpura-pura untuk lebih berkecukupan dari sebenarnya. Ia tahu ada perbedaan antara kekuatannya dengan musuhnya, 'Altar Master'. Saat ini, meski ada bantuan dari jimat atau orang yang datang untuk membantu, Song Shuhang pasti tidak akan menolak niat baik siapapun.

Berkaitan dengan dengan hidupnya, apa gunanya mempunyai muka?

'Aku penasaran jimat macam apa yang akan Jimat Istana Tuan Tujuh Kehidupan berikan padaku?'

Itu jimat yang kita bicarakan!!!

Jimat emas yang si Bulu Lembut miliki, satu jimat bisa menaklukkan dua roh hantu dan kekuatannya luar biasa.

Bagi Song Shuhang, tanpa ragu ini bantuan yang tersedia ketika ia memerlukannya.

❄❄❄

7 Juni. Sinar matahari bersinar dengan terik.

Setiap tahun selama periode ini, hari yang paling pahit dan berat bagi pelajar, karena ujian masuk kuliah diatur pada hari ini.

Dimana, setiap tahun, Kota Kampus Jiangnan akan bersenang-senang di atas penderitaan orang-orang dan mengadakan lomba olahraga. Ini menunjukkan kebencian para pemimpin terhadap pelajar-pelajar.

Lomba lari 5000 meter lelaki itu salah satu acara yang diadakan di hari pertama di perlombaan ini.

Sebagai peserta, Song Shuhang sudah bangun pagi karena ia berniat untuk melatih otot-ototnya dengan nyaman, dan dengan santai mendapat juara pertama- ia harus sedikit sombong, ok?

Saat ia bangun, ia menyentuh bagian belakang pedang terbang itu di samping tempat tidurnya.

Pada dasarnya, pedang terbang itu tidak akan terkontaminasi oleh darah, tapi Song Shuhang salah paham bisa mencium darah di pedang itu.

"Sudah diduga, ini bukan mimpi." Pikir Song Shuhang dengan keras.

Kemarin… ia memotong seseorang untuk pertama kalinya, dan yang ia potong itu kepalanya. Adegan kepala lelaki itu terbang masih terbayang di pikirannya. Karena ini pertama kali ia membunuh orang, lelaki ini akan berdiam di pikiran Song Shuhang sangat lama.

'Setelah ini, masih ada Altar Master itu.' Song Shuhang menggenggam pedang terbang itu dengan kencang.

Orang lain sudah salah sangka bahwa ia itu 'ahli', dan ia ketakutan sampai ia melarikan diri dari distrik Jiangnan. Namun, Song Shuhang tidak bisa mengambil resiko hidupnya dan keselamatan keluarganya dengan berharap akan kesalahpahaman musuhnya.

Jika ia tidak menetapkan hati masalah besar ini, Song Shuhang tidak akan bisa mati dengan tenang. Untungnya, ia akan mempunyai petunjuk siang ini.

❄❄❄

Setelah membasuh wajahnya dan mengeringkan mulutnya setelah bangun, Song Shuhang membuka pintu kamar untuk keluar dan berolahraga.

Ketika ia membuka pintu, ia sadar lelaki besar berpakaian rapi dan tersenyum lebar berdiri diluar.

Ia terlihat ku kenal, siapa dia?

"Shuhang, kita bertemu lagi. Aku Jiang kecil dari Fengshou Express Delivery. Kau punya kiriman kilat lainnya hari ini." Lelaki besar itu dengan lelah tersenyum lebar.

Oh, aku ingat, ini Sima Jiang dari Fengshou Express Delivery.

Sebelumnya, ketika ia datang untuk mengirim kiriman kilat, Song Shuhang tidak tahu statusnya, dan berpikir ia hanya tukang kirim yang berbadan kecil, maka dari itu, ia memanggilnya Jiang kecil. Saat ini, mulut Sima Jiang bergetar. Ia bisa dibilang memikirkan statusnya, dan jiang kecil- panggilan ini- terlalu mengejutkan.

Namun, sekarang, ia memanggil diri sendiri 'Jiang kecil'. Alasannya, selama tiga hari ia menerima dua kiriman dari pengirim dan lokasi yang berbeda, dengan kedua pengirim itu mempunyai latar belakang yang mengejutkan.

Jiang kecil ini, ia sekarang tidak apa-apa dipanggil seperti itu! Bahkan disebut Jiang kecil, Jiang kecil kecil ataupun Jiang kecil kecil kecil juga tidak masalah!

Setelah melihat Sima Jiang, Song Shuhang langsung terpikir apa yang dikata Jimat Istana Tuan Tujuh Kehidupan kemarin- ia akan mengirim kiriman kilat.

Kiriman kilat itu dikirim tengah malam dan sudah sampai jam 6 pagi? Kecepatan macam apa ini?

"Selamat pagi, Little Jiang. kiriman kilat lainnya?" Tanya Song Shuhang.

"Ya, ini kiriman kilat mendadak dari China bagian Barat. Aku menyetir pesawat sendiri untuk menerimanya dan menggunakan kecepatan yang paling cepat untuk mengirim kepadamu, Shuhang. Aku harap aku tidak membuatmu menunggu?" Sima Jiang mengeluarkan kotak sebesar kotak ponsel dari dadanya.

Itu dibungkus dengan beberapa lapisan dan tertutup rapat.

"Kau tidak membuatku menunggu, tapi datang tepat waktu. Terima kasih sudah merepotkanmu, dimana aku harus tanda tangan?" Song Shuhang sangat mempercayai kurir ini, Jiang kecil. Kiriman yang sebelumnya juga dikirim olehnya itu utuh.

"Tanda tangan disini." Sima Jiang memberikan pena.

Sementara Shuhang tanda tangan, tiba-tiba ia teringat pedang terbang milik Guru Besar Prinsip Mendalam dan bertanya, "Oh iya, Jiang kecil, aku mungkin akan mengirim paket dalam beberapa hari. Aku akan menghubungimu."

Setelah ia sudah menemukan kediaman Altar Master dalam beberapa hari, ia akan mengirim kembali pedang Guru Besar Prinsip Mendalam. Karena pelayanan Fengshou Express Delivery sangat bagus, sewajarnya ia berpikir begitu.

"Ke mana itu akan dikirim? Apa kau perlu kiriman kilatku? Tiba-tiba, mata Jiang kecil berbinar dan berbicara dengan senang.

"Tidak perlu itu. Penerima tidak memerlukan secepatnya, hanya pengiriman biasa tidak masalah. Saat aku ingin mengirimnya, aku akan menghubungimu." balas Song Shuhang sambil tersenyum.

"Tidak masalah! kau bisa hubungiku 24/7!" Sima Jiang tersenyum. Sikap pelayanannya bintang lima dan 32 suka.

Song Shuhang mengambil paket sambil berpikir jimat macam apa yang Jimat Istana Tuan Tujuh Kehidupan bicarakan.

Siguiente capítulo