Nightingale merasa jantungnya tersentak ketika melihat Roland terkena tombak iblis.
Hiruk pikuk dan suasana di sekeliling Nightingale tiba-tiba senyap dan ia ingin sekali menolong Roland, tetapi tubuh Nightingale terasa dingin dan kaku, dan kedua tangannya gemetaran. Selain menjerit, Nightingale bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya dan berlari kepada Roland untuk menolongnya.
Nightingale takut Roland akan tewas di pelukannya.
Nightingale juga takut Roland tidak akan pernah membuka matanya lagi.
Memikirkan semua hal itu saja membuat sudah Nightingale tercekat dan sulit bernafas.
Jika diingat-ingat, Nightingale belum pernah merasa sekalut ini sebelumnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com