webnovel

00.00

Menceritakan seorang gadis yang begitu tertekan. Teka-teki prihal kematian seseorang yang berperan penting dalam sebuah keluarga menjadi tanda tanya besar, ayahnya yang memilih menikah dengan janda anak satu tanpa persetujuannya, kakak tiri yang tak bosan memfitnahnya serta salah seorang asisten rumah tangga baik hati yang mencurigakan.

Silvergoals · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
221 Chs

BAB 15 - ARLES || FAREL & ALEA

"Baiklah pekan depan."

"Tapi aku tetap ingin melakukan ini sekarang sayang," bisik Farel seperdetik kemudian pria itu tampak menjilat leher jenjang Alea membuat Alea merasakan desiran aneh pada tubuhnya. Lengan kekar Farel tak tinggal diam, mencoba masuk ke dalam kaos yang Lea kenakan sembari mengusap perut rata Lea dengan gerakan sensual. Lea ingin menolak, namun reaksi tubuhnya seolah menerima semua sentuhan yang Farel berikan.

"Farelhhh.... i-- ahhh Ini tidakhh--- ahhh... benarhh.." desah Lea kala satu jari Farel mulai memasuki lubang vaginanya dengan gerakan pelan, ini nikmat namun ini tidak benar.

Tangan Lea tak tinggal diam, ia terus menahan lengan kekar Farel agar tidak menciptakan gerakan-gerakan aneh di bawah sana, "Farelhhhh sudah..."

Seolah tuli, Farel terus fokus pada aktivitasnya, mendekatkan wajahnya pada Lea sembari mempertemukan bibir mereka, melumat dan menggigitnya pelan, "Balas ciuman ku sayang."

Tidak, Lea tidak ingin melakukan ini sekarang, dengan berani— Lea memutuskan untuk mendorong kuat tubuh Farel yang berada di atas tubuhnya, "Farel! Aku akan marah jika kau melakukan ini sekarang!"

Mendengar itu, Farel merasa gelagapan sendiri. Mengeluarkan tangan yang masih mengusap lembut area kewanitaan Alea dengan hati-hati, "Baiklah aku berhenti, sayang. Jangan pernah marah padaku."

Alea diam, ia membalikan tubuhnya hingga membelakangi pria itu. Ada apa dengan Farel? Alea pikir mereka akan melepas rindu dengan bercerita hal-hal romantis, bernostalgia dan mendapat kecupan penuh kasih sayang di pelipisnya. Semua itu hilang kala Farel malah melakukan hal yang tak seharusnya mereka lakukan.

Farel— pria itu, memeluk tubuh mungil Alea dari belakang, mengecup pipi Alea penuh kasih sayang, "Ada banyak masalah yang harus aku selesaikan sebelum pernikahan sayang. Aku pun tak dapat membawamu bersamaku, bagaimana jika kau liburan? Aku akan memerintahkan beberapa bodyguard untuk ikut bersamamu dan menjagamu."

"Aku ingin pergi ke Bali!" balas Alea sembari membalikan tubuhnya hingga berhadapan langsung dengan Farel. Melihat raut wajah antusias yang Alea pancarkan membuat Farel terkekeh di buatnya, lagi dan lagi pria itu mengakhiri kekehannya sembari mencuri satu kecupan di bibir ranum Alea.

Sebenarnya Farel tak ingin membiarkan Alea pergi tanpanya, namun Farel tak bisa meninggalkan Alea di mansion sebesar ini, membuat tunangannya merasa bosan di sangkar emasnya tanpa melakukan apapun, bukankah itu akan sangat menjengkelkan? Ya, setidaknya Farel tidak egois untuk sekedar membiarkan Alea pergi berlibur.

Farel mengagguk menyetujui, "Orang suruhan ku akan mengurus kepergianmu, sayang. Ingat? Jangan berhubungan dengan pria lain, bertatapan dengan pria lain, berbincang dengan pria lain dan apapun itu, aku selalu mengawasi mu. Aku berjanji akan cepat menyelesaikan urusanku setelah itu pergi menjemputmu."

Alea mengagguk, "Akan ku lakukan apapun yang kau perintahkan Tuan." jawabnya terdengar seperti lelucon.

"Aku ini calon suami mu, bukan tuan mu, sayang!" bantah Farel membuat keduanya terkekeh. Rasa senang, penuh kebahagiaan dan rasa yang sempat hilang bertahun-tahun kini kembali hadir dalam manisnya cinta dan kasih sayang yang luar biasa.

Alea senang karena akhirnya dirinya dapat pergi berlibur walau tidak bersama Farel. Ada rasa tak rela pula karena baru saja ingatannya kembali pulih namun Farel sudah harus pergi mengurus urusannya sendiri. Alea tidak boleh egois, jelas Farel memiliki kehidupan lain selain dirinya ini.