webnovel

Your Ayes Tell

Autor: Audrey_16
Urban
Abgeschlossen · 65.8K Ansichten
  • 312 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Apa yang terjadi jika seseorang yang sangat membenci penghianatan di dalam satu hubungan, namun berakhir di khianati oleh kekasihnya sendiri, kekasih yang akan ia nikahi. Aiden Elves Estley, pria berusia 27 tahun, berkepribadian sedikit tertutup. Seorang pemilik Perusahaan yang berkembang di bidang industri, mencampakkan kekasih yang berkhianat tepat malam di mana ia akan melamarnya. Hannah Eldora, gadis berusia 22 tahun, berkepribadian ceria, namun sedikit ceroboh. Seorang yang di penuhi kesederhanaan dalam hal apapun meski memiliki segalanya. Mahasiswa tingkat dua jurusan Akuntansi. Dan satu ikatan pun terjadi, setelah keduanya bertemu dalam satu insiden yang tidak di sengaja, berawal dari keduanya yang berada di dalam satu mobil yang sama. Di mana kondisi Aiden Elves dalam keadaan mabuk, hingga keduanya berakhir di sebuah Hotel.

Chapter 1KEBERUNTUNGAN ATAU KESIALAN.

Dengan langkah yang sedikit di percepat, Hannah Eldora melangkahkan kakinya mengintari pelataran kampus yang sudah mulai nampak terlihat sepi. Menyelesaikan tugas di perpustakaan yang menumpuk cukup menyita waktunya, dan hal tersebut mengharuskannya untuk pulang cukup larut malam ini.

"Good job Anna, kau bisa ketinggalan Bis lagi malam ini, dan seharusnya kau berlari sekarang, bukannya bersantai... Oh Tuhan, ini melelahkan... " Ucap Hannah Eldora yang semakin mempercepat langkah kakinya, bahkan kali ini ia terlihat sedikit berlari dengan harapan bisa sampai ke halte Bis dengan tepat waktu. Meski sepertinya kali ini gadis berkuncir itu kurang beruntung, sebab Bis terakhir baru saja berlalu bahkan sebelum ia sampai ke Halte tersebut.

"Heeiii... Kau tidak bisa melakukan ini padaku, BERHENTIIIIII.... AKU BILANG BERHEEENTIII...." Teriak Hannah Eldora yang masih terus berlari mengejar Bis yang bahkan semakin melaju dan perlahan hilang dari pandangannya yang mulai terasa kabur, bersamaan dengan langkahnya yang juga ikut berhenti dan memilih untuk menyerah,

"Ah sial!! Aku mual..." Umpat Hannah sambil membungkuk, memegangi perutnya yang bergejolak dengan nafas yang tersengal, mengusap dahinya yang sudah di penuhi oleh keringat.

Dengan wajah yang terlihat lelah, Hannah Eldora berdiri tepat di pinggiran trotoar, bahkan ia tidak mempunyai pilihan lain, selain berdiri di tepi jalan menunggu sebuah taksi, sambil sesekali melirik jam tangan yang melingkar di lengannya. Sungguh hal yang paling Hannah Eldora benci saat ini. Bahkan jam sudah menujukkan pukul 22:00 malam, dan ini sudah cukup larut jika menghubungi seseorang untuk menjemputnya.

"Dan akhirnya aku kembali berdiri di sini. Ahh... aku sungguh lelah... " Gumam Hannah Eldora dengan wajah datar, yang langsung menutupi kepala menggunakan tudung hoodie yang di kenakannya, dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku, saat udara dingin mulai menyerang hingga membuatnya kedinginan, sesekali mendendang batang pohon flamboyan dengan ujung kakinya yang terbungkus sneakers, seolah kesialan yang menimpanya malam ini adalah mutlak kesalahan dari pohon tersebut. Dan beruntung, malam ini Tuhan masih mengasihaninya, sebab tanpa menunggu lama dan harus terus menyiksa pohon tersebut, sebuah taksi tiba-tiba terlihat dari arah persimpangan jalan, melaju menuju kearahnya, dan berhenti tepat di hadapannya.

Tanpa mengulur waktu, Hannah Eldora langsung membuka pintu dan masuk kedalam taksi, menyenderkan tubuh lelahnya pada sandaran kursi penumpang, bahkan sesekali terlihat memijat tengkuk lehernya untuk menghilangkan rasa ngantuk yang menyerangnya secara beruntun.

"Jalan pak." Perintah Hannah Eldora kepada pria paru bayah sang pemilik taksi. Namun seketika mata yang nyaris tertutup itu tiba-tiba melebar dengan sempurna saat suara ketukan dari luar kaca mobil terdengar sangat keras bahkan sampai mengejutkannya.

"Astaga.. Apalagi sekarang?" Gumam Hannah Eldora yang sudah merasa jengah, di tambah lagi saat matanya menangkap kedua sosok pria berseragam sama terlihat tengah memapah seorang pria yang sepertinya sedang tidak sadarkan diri. Dan yang lebih mengejutkan lagi saat salah satu dari kedua pria tersebut langsung membuka pintu taksi dan memasukkan pria yang sedang tidak sadarkan diri itu tepat di sampingnya. Hal yang cukup membuat Hannah Eldora terkejut hingga lupa untuk mengeluarkan satu pertanyaan pun.

"Maaf.. Saya tidak bisa membantu anda untuk mengantarkan pria ini, bukankah anda sudah melihatnya sendiri, jika saat ini saya sudah mempunyai seorang penumpang yang harus saya antar." Ucap supir taksi tersebut pada salah satu pria berseragam sama yang masih berdiri dengan sedikit membungkuk.

"Saya tahu Tuan, tapi tidak bisakah anda membantu kami kali ini saja? kami tidak punya banyak waktu, kami harus kembali untuk bekerja, anda tinggal mengambil beberapa uang dari dompetnya sebagai ongkos taksi anda, lagi pula, sepertinya nona ini juga tidak keberatan." Ucap salah satu pria tersebut seraya menatap Hannah Eldora yang hanya melongo tak berucap apapun.

Apa??? Tidak keberatan? Heeiii kalian yang langsung memasukkan pria asing ini tampa minta izin padaku.

Batin Hannah Eldora yang sepertinya terlalu lelah untuk berdebat saat ini.

"Tapi Tuan... Saya yakin, Nona itu akan merasa tidak nyaman dengan ini." Balas supir taksi itu terlihat khawatir sambil membalikkan tubuhnya untuk melihat keadaan Hannah Eldora yang masih menatap ketiga pria itu secara bergantian.

Sungguh satu perdebatan yang cukup membuatnya kesal. Sambil menarik nafas dalam, Hannah Eldora kembali melirik jam tangannya. Pukul 22:30 malam. Cukup larut untuk seorang gadis yang masih berada di luar rumah, apalagi di jalan seperti ini.

"Sudahlah paman, kita bawah saja pria ini ke hotel." Ucap Hannah Eldora untuk menghentikan perdebatan tersebut.

"Nona tidak bercanda kan?" Tanya supir taxi tak percaya.

"Aku tidak punya cukup tenaga untuk bercanda saat ini paman." Jawab Hannah Eldora yang masih memasang wajah datar, melirik pria di sampingnya sebelum kembali mengalihkan pandangan ke arah dua pria di sana.

"Lekaslah,"

"Ah iya Nona, tapi apa Nona benar-benar tidak keberatan?" Tanya supir taksi itu sekali lagi.

"Atau haruskah kita meninggalkannya di pikir jalan saja paman?" Jawab Hanna Eldora dengan satu pertanyaan.

"T-api Nona.. Kasian.... "

"Kalau begitu kita kita berangkat sekarang?" Potong Hannah Eldora.

"B-aik Nona, tapi.. Apa Nona tidak apa apa?"

Berhenti bertanya dan jalan saja Tuan, astaga. Jawab Hannah Eldora membatin, dengan perasaan ingin mengobrak abrik seluruh isi bumi dan meluluhlantakkan semuanya, ia sungguh lelah, lapar, dan mengantuk, ditambah lagi beberapa orang asing yang datang seenaknya meletakkan seseorang di sampingnya tanpa permisi, sungguh satu tindakan yang benar benar menguji kesabarannya.

"Hmm.. Lagi pula aku juga tidak punya banyak waktu untuk mendengar kalian berdebat. Terutama anda, yang sejak tadi terus menanyakan hal sama, ayolah Paman, aku sangat lelah, bisakah Paman berhenti bertanya dan kita pergi saja? Aku sungguh baik-baik saja." Balas Hannah Eldora yang langsung membuat perdebatan di antara supir taksi dan kedua pria itu berhenti.

Dengan sedikit membungkuk sebagai ucapan rasa terimakasih karena sudah bersedia membantu, kedua pria tersebut pun langsung melangkah pergi meninggalkan Hannah Eldora dalam kebingungan. Hingga taksi itu mulai melaju meninggalkan tempat itu.

Untuk sesaat Hannah Eldora terdiam, menarik nafas dalam sambil memejam, seolah mencoba untuk memahami situasi yang sedang di hadapinya saat ini. Entah kesalahan apa yang sudah ia lakukan hari ini, hingga kesialan selalu saja datang menghampirinya secara beruntun.

"Apa Nona tidak apa apa? Atau bagaimana jika saya mencarikan taksi yang baru untuk Nona." Tanya supir taksi tersebut yang terlihat benar-benar merasa khawatir dengan Hannah Eldora.

"Sungguh, aku tidak apa apa paman, percepat saja laju mobil ini, kerana aku sudah sangat terlambat pulang ke rumah. Kita bawah saja pria ini okey." Jawab Hannah Eldora tegas namun terdengar sedikit lemas, dan meskipun ia memang sangat ingin melakukannya, namun saat ini ia memang cukup lelah untuk menunggu lagi.

* * * * *

Bersambung...

Das könnte Ihnen auch gefallen

Nyonya Mengejutkan Identitasnya Seluruh Kota Lagi

Qiao Nian tinggal di rumah keluarga Qiao selama 18 tahun sebelum orang tua kandungnya menemukannya. Tiba-tiba, semua keluarga kaya di kota itu tahu bahwa keluarga Qiao memiliki anak perempuan palsu! Anak perempuan sejati dari keluarga yang berkecukupan pasti berbakat, lembut dan baik hati. Anak perempuan palsu pasti tidak akan bisa menguasai kemampuan apa pun dan tidak mencapai apa-apa. Semua orang ingin melihat betapa sengsaranya dia ketika dia harus kembali ke lembahnya setelah diusir dari keluarga kaya! Qiao Nian juga berpikir bahwa orang tua kandungnya adalah guru-guru miskin dari Kabupaten Luohe. Siapa sangka bahwa kakaknya mengendarai Phaeton yang harganya tiga ratus ribu yuan! Ayah kandungnya juga seorang profesor yang mengajar di Universitas Tsinghua! Bos besar dari keluarga penjahat itu menjadi penjilat dan membungkuk di depan kakeknya... Qiao Nian terperangah. Ehm... ini tidak sama dengan mengatakan ya! Setelah terbebas dari keluarga penjahat, Qiao Nian bisa menjadi dirinya sendiri. Dia adalah siswa terbaik dalam ujian masuk perguruan tinggi, bintang siaran langsung dan pewaris warisan budaya yang tak ternilai... Identitasnya terungkap dan ketika dia mulai muncul di pencarian teratas di kota, keluarga penjahat itu menjadi pucat. Anti-fans mengejek: Apa gunanya berpura-pura? Bukankah kamu hanya terus mengikuti kakakku setiap hari? Qiao Nian menjawab: Maaf tapi saya sudah punya pasangan. Kakak Sempurna: @Qiao Nian. Izinkan aku memperkenalkannya kepada semua orang. Ini adalah adikku. Kakek Kaya Raya: Cucu kesayanganku, kenapa kamu bekerja keras? Kalau kamu mau sepeda, kakek akan belikan untukmu! Orang kaya dan berpengaruh di Beijing menyebarkan rumor bahwa Master Wang menyembunyikan seorang istri di rumah mewahnya. Tidak peduli seberapa keras orang mencoba membujuknya, dia tak pernah membawanya keluar untuk bertemu orang lain. Jika ditanya, dia akan mengatakan kalimat yang sama. "Istri saya dari pedesaan dan dia pemalu." Itu sampai pada suatu hari ketika seseorang melihat Master Wang yang mulia dan dingin memegang pinggang ramping seorang gadis sambil bersembunyi di sudut dinding dan bergumam dengan mata merah. "Sayang, kapan kamu akan memberiku gelar?" [Anak perempuan palsu yang sebenarnya berasal dari keluarga kaya] + [Dua bos besar]

Brother Ling · Urban
Zu wenig Bewertungen
663 Chs

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · Urban
Zu wenig Bewertungen
545 Chs

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
5.0
529 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN