Iris tidak bisa terus bersembunyi di balik bayangan hitam melihat ribuan Iblis tingkat menengah berhamburan menyerang Thomas, ia menerobos keluar dan melemparkan asap merah ke segala arah.
Lantai yang ada di bawah kaki mereka retak membentuk garis memanjang hingga ke tangga besar yang ada di bawah sana, pilar-pilar yang tinggi menjulang sesekali terlihat bergetar menahan asap merah yang terlempar kemana-mana.
"Iris!" Thomas berseru memberi peringatan, wanita itu melompat ke belakang Thomas. "Kau tidak terluka, kan?"
"Aku baik-baik saja, mereka datang semakin banyak dan tidak ada habisnya. Lebih baik aku membantu."
Sang Penyihir memegang Pedang Wuzit di tangan kanannya, berdiri dengan tegak di samping Thomas.
"Jangan jauh-jauh dariku."
"Tentu saja." Iris tersenyum, asap merah terus keluar dari tubuhnya dan menyebar mengikuti bayangan hitam menghalau para Iblis yang berlompatan dengan tombak mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com