webnovel

PROLOG

Teringat kembali dalam benakku, ketika kami para malaikat dipanggil dan dikumpulkan menjadi satu. Kemudian Tuhan memberi tahu kami bahwa Dia akan menembuat makhluk yang bernama manusia menjadi  pemimpin di atas muka Bumi. Lalu salah seorang dari kami bertanya akan perihal tersebut, "Mengapa Engkau ingin menciptakan makhluk yang akan banyak menumpahkan darah, berbuat kejahatan dan ingkar kepada-Mu kemudian menjadikan mereka pemimpin di sana? Sedangkan kami, mahkluk ciptaan Engkau yang senantiasa taat akan perintah-Mu tidak Engkau jadikan kami pemimpin di sana?. Dan jawaban yang kami terima hanyalah "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui".

Sebuah jawaban yang tidak dapat kami mengerti, dan membuatku kembali mengahadapkan diri kepada-Nya dan meminta menjadikanku sebagai manusia. Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku perwakilan dari malaikat mampu jadi lebih baik daripada manusia itu sendiri. Setelah banyak waktu kulewati hidup sebagai manusia di atas Bumi ini, Aku belum menemukan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam pikiranku.

"Mengapa manusia begitu bodoh dan ceroboh dengan kesempatan yang diberikan kepada mereka untuk hidup di Dunia ini? Bukankah seharusnya mereka menjalankan tugas yang telah diberikan Tuhan kepada mereka?"

Setelah aku menyelesaikan ibadah malam. Saat aku ingin meninggalkan gua yang aku tempati untuk beribadah, aku melihat sosok yang tidak asing bagiku berdiri bersandar di tepi pintu gua. Aku berjalan mendekatinya lalu aku melihat jelas wajahnya yg buruk rupa, dialah Iblis.

"Ada perlu apa engkau sampai datang kemari menemui diriku?"

Dengan sedikit tertawa Iblis pun menjelaskan kedatangannya menemui diriku.

"Wahai malaikat, sesungguhnya Tuhan telah memerintahkanku untuk menemuimu dan menjawab pertanyaan yang ada dalam benakmu itu sekaligus memberikan sedikit saran kepadamu supaya engkau mengerti".

Aku menjadi heran, mengapa Tuhan mengutus dirinya bukan mengutus malaikat lainnya untuk memberikan jawaban kepadaku?

"Lalu jawaban apa yang akan kau berikan kepadaku?"

Iblis menjawab

"Ketahuilah bahwa bangsa kami selalu menggoda manusia untuk berbuat dosa membisikan godaan dari segala arah, bahkan kami masuk ke dalam aliran darah mereka dan menjadikan hati mereka sebagai rumah kami. Dan tidak kami lewatkan sedikitpun celah di tubuh mereka, supaya mereka selalu berbuat dosa."

"Lalu?"

"Sedangkan engkau malaikat, kami tidak bisa menggodamu. Karena engkau masih memiliki kekuatan malaikatmu, oleh karena itu kamipun tidak mampu untuk menempel pada tubuhmu. Jikalau engkau mau menyegel seluruh kekuatanmu maka kamipun bisa menggodamu dan engkau akan memahami manusia serta engkau akan mendapatkan jawaban yang ada dalam benakmu".

"Apakah benar seperti itu?"

"Tentu saja! Aku tidak membohongimu".

"Baiklah aku percaya padamu, lalu bagaimana aku cara menyegel seluruh kekuatanku?"

"Itu mudah"

"Mudah?"

"Ya, kau hanya perlu pergi ke sebuah negeri ke arah timur kemudian temuilah sang Raja, dia akan membantumu menyegel semua kekuatanmu. Dan kau akan sepenuhnya menjadi manusia biasa"

Aku berfikir sejenak,

"Apakah ini salah satu tipu muslihatmu?"

"Apakah aku berani membohongimu atas nama Tuhan? Aku tidak sederoboh dan sebodoh itu untuk berbohong atas nama Tuhan".

"Engkau benar. Baiklah، aku percaya dan akan mengikuti saranmu".

"Tentu saja kau harus percaya, karna aku diperintahkan langsung oleh-Nya dan aku tidak berani membohongimu"

"Kalau begitu aku pergi dulu, dan mempersiapkan untuk perjalanan panjang ini".

"Tunggu dulu!"

"Apa lagi?"

"Aku akan memberikan ini kepadamu"

Dia mengulurkan tangannya yang memiliki jari yang panjang-panjang itu kepadaku dan memberikan sebuah batu berwarna putih terang.

"Apa ini?"

"Itu adalah batu sihir"

"Untuk apa batu sihir ini?"

"Ini untuk menyimpan danmenyegel kekuatan malaikatmu. Jika suatu saat kau menginginkan kekuatanmu kembali, kau hanya perlu membuka segelnya dan kau tidak perlu cemas kekuatanmu akan hilang selamanya".

"Oh ternyata baik juga dirimu"

"Tentu saja. aku ini mahkluk yang dilaknat untuk selalu membenci manusia, bukan dirimu yang seorang malaikat.

"Baiklah aku terima dan kuucapkan terima kasih atas semuanya"

"Tak perlu sungkan, kita ini dulunya sangat akrab bukan?"

"Kau benar"

Kemudian ku ambil batu itu lalu bergegas pergi meninggalkannya. Tapi, tanpa sepengetahuan diriku, iblispun tersenyum hibgga menampakkan giginya yang tajam-tajam seraya berkata

"AKU MENANG!".