Elise menatap ponselnya ragu-ragu ia ingin menghubungi kakaknya tapi kata seperti apa yang akan ia tanyakan. Elise menghela napas berat, kenapa ia tidak bisa menebak nya dengan cepat, bagaimana peduli nya Rendra padanya. Dan yang membuat Elise tidak habis pikir kenapa ayahnya menelantarkan putranya sendiri,dan apa yang di lakukan ibu tirinya pada kakaknya di usia yang begitu masih kecil. Benar-benar tidak bisa di bayangkan.
Elise duduk di beranda bersandar di dinding menatap langit senja. Angin berhembus lembut, berulang kali ia menatap ponselnya pada akhirnya yang dia lakukan hanya menghela napas dari waktu ke waktu.
"Lise…Elise… hei, Elise kau mendengarku?"
Elise terkejut di tempat asing hanya sedikit orang yang tahu namanya, siapa yang memanggil nya.
"Elise… di bawah sini.."
Eh? Bawah?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com