webnovel

TRANSMIGRATION OF KING'S CONCUBINE [MileApo Fanfiction]

LGBT+
Laufend · 24.2K Ansichten
  • 19 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

ISEKAI TRANSMIGRATION || KINGDOM || HAPPY ENDING || Menjadi selir seorang raja, Apo pun membuat sang ratu cemburu berkali-kali. Dia difitnah hingga mengakibatkan pemenggalan kepala di balai istana. Tapi hidup kembali pada tahun 2025. Saat itu, Apo bertemu dengan pria bernama Mile Phakphum. Apa yang akan terjadi? Kenapa lelaki itu menangis setelah melihatnya membuka mata?

Chapter 1BAB 1: THE KING'S CONCUBINE DEATH

"APO NATTAWIN WATTANAGITIPHAT. HARI INI, ATAS KESALAHANMU MELAKUKAN TINDAKAN TIDAK PANTAS KEPADA YANG MULIA RATU, TELAH DIPUTUSKAN OLEH DEWAN KEHAKIMAN UNTUK MENJATUHKAN HUKUMAN MATI!" teriak seorang utusan istana di atas kudanya.

Seketika, sorakan rakyat yang mengerubungi jalanan kota pun langsung mengudara bagai tengah kerasukan. Mereka melempari Apo yang diarak bagai anjing di belakang kereta. Sebagian juga nyaris bertindak main hakim sendiri. Mereka membawa pisau dan pedang. Bahkan ada yang ingin menombak atau memanah dari kejauhan. Untung ada prajurit yang mengawasi prosesi itu untuk menenangkan massa.

Mereka menahan pergerakan dari kanan kiri. Sepanjang jalan baris-berbaris seperti benteng, meski Apo tetap luka-luka di sekujur badan. Bagaimana pun dia habis dihajar sipir penjara selama dua hari dua malam. Tidak diberi makan atau minum samasekali, dan sekarang lehernya dipasangi oleh tali yang diseret seorang algojo.

Padahal seminggu lalu lelaki itu baru diangkat jadi selir sang raja. Dia merupakan penari elok dari sebuah pelosok desa, tetapi kini wilayah kelahirannya dicoreng oleh dosa-dosa.

Tidak heran, memang. Pertama, ada perkamen istana yang ditemukan dalam kamar tidur Apo. Kedua, Apo ditemukan bangun dalam kondisi berantakan di bangsal ratunya. Rambut panjangnya terurai. Riasan penari-nya tak lagi dipakai, dan sang ratu ketakutan hingga terdesak ke pojok ruang.

"Kau ... kau ...!" teriak murka sang raja. Dia yang kemarin meniduri Apo di ranjangnya, kini maju untuk mencekik lelaki sekuat tenaga. Urat-urat di wajahnya terlihat, dan otot tangannya muncul semua ketika melempar Apo ke dinding.

BRAKH!

"ARRRRGH!"

"Berani-beraninya kau melakukan itu kepada ratumu, sinting!" teriak sang raja lalu datang untuk melindas penis Apo dengan kakinya. Dia membuat sang penari menjerit, bahkan tidak mau mendengarkan apapun, meski Apo ingin menjelaskan.

"ARRRRRGHHHHHHHHHH! YANG MULIA! TOLONG BUKAN--HARRRH!"

Sumpah demi dewa mana pun di muka bumi, Apo tidak ingat pernah mencuri dokumen kerajaan. Apalagi ingin mencumbu tubuh dewi sang ratu. Itu terlalu tinggi untuknya yang rakyat kecil. Apo bahkan bingung kenapa bisa bangun di tempat itu, tapi nasi sudah menjadi bubur.

Apo tidak mampu berdiri di tempat yang dia inginkan. Kala rombongan prajurit menyerbu kamar tidurnya, Apo pun diseret langsung turun ke penjara bawah tanah. Di sana ada dua anjing yang sempat bertarung dengannya, tapi Apo bisa menang meskipun harus membunuh mereka di dalam jeruji besi.

Semua demi bertahan hidup. Dia ingin menjelaskan semuanya, walau sudah tidak lagi bisa.

"Tolong, aku ... mana mungkin melakukan semua itu ...." kata Apo yang sudah berdarah sekujur tubuh. Jemari lukanya mencengkeram gembok yang teramat besar, lalu dipukul penjaga hingga patah dua ruas.

"Minggir kau pelacur rendahan ...."

PRANG!

"ARRRRRGHHHHH!!" teriak Apo lalu jatuh berlutut. Dia meremas pergelangan tangannya sendiri, lalu muntah darah karena gebukan tongkat baja itu dialiri sihir. "Uhooookhh!!"

Dan semua penderitaan itu tidak bisa dibagi dengan siapa pun. Apo cukup tahu dirinya sedang dibenci oleh seseorang, karenanya hal ini akhirnya terjadi.

"Tuhan ... Tuhan ...." sebut Apo dalam hati. Dia merintih di dunia kecil milik sendiri, apalagi algojo sudah menutup kedua matanya kini.

Ada kain hitam yang membebatnya sebelum digiring ke tiang penggal. Apo pun meraba-raba setelah ditendang tersungkur ke tanah, lalu diteriaki agar cepat-cepat pergi ke tempat eksekusi.

Dia memang menangis waktu itu. Dan air matanya menetes terlalu deras. Namun, kesedihannya bukan karena nasib yang seperti ini, tapi setelah dirinya, giliran ayah dan ibu pun akan menyusul nanti. Mereka bilang, perbuatan Apo dianggap mencoret kehormatan seorang ratu. Dekrit perdana menteri tidak membiarkan seorang pun hidup dari pihaknya, dan mereka semua harus mati hari itu.

"BANTAI! BANTAI! BANTAI! BANTAI!" teriak semua orang yang menonton dan berkerumun. "BUNUH ORANG RENDAHAN ITU, BAJINGAN! JANGAN BIARKAN DIA HIDUP DI DUNIA INI!"

Apo yakin, di dalam sang ratu pasti tidak berkomentar apa-apa. Dia mungkin tengah menyulam, sok tangguh, hingga sebuah kapak bertali menghantam leher Apo dari atas sana.

"SIAP! TURUNKAN!"

SRAAAAAAAAAKKKKKKHHH!!

BRUUAKKKHHH!!

Seketika kepala berwajah manis Apo pun menggelinding ke tanah. Darah bermuncratan dari jalur tenggorokannya, dan sorakan para rakyat makin gila karena tontonan itu amat memuaskan mereka.

"HIDUP BAGINDA RAJA! HIDUP YANG MULIA RATU!"

"HIDUP!"

"HIDUP!"

"HIDUP!"

"SALAM SEJAHTERA UNTUK ANDA HINGGA SELAMA-LAMANYA!"

"HA HA HA HA HA!"

Mereka benar-benar hebat, Ketika melihat orangtua Apo menangis, kegilaan kota pun makin menjadi-jadi. Keduanya menyusul kematian sang putera setelah itu, tanpa tahu perasaan macam apa yang dipendam Apo sebelum menghembuskan napas terakhir.

"Aku benar-benar tidak merasa salah ...."

"Tapi jika ini memang yang harus terjadi, maka restui kepergianku seperti aku telah kehilangannya."

....

Bersambung ....

Das könnte Ihnen auch gefallen

Force to protect the Male Lead [BL]

Lucien Blake is a twenty six years old shut in otaku. He live his life reading novels, watching animes, eating and staring at computer all day. One day he went out to buy his favorite chicken lunch box meal at the nearest convenience store. But a robber came in and decided to rob the store. Without knowing why or what for, the robber shot him in the chest before running away.  Can his life as shut in otaku get any worse?    A series of beeps flooded his head, forcing him to wake up. When he open his eyes he found himself in another world very much like his own. Except for one thing. His beloved protagonist from his favorite anime is staring at him face to face. A notif pop into his head saying, [Dear host, find and help the protagonist escape his fate of getting killed. Help him in his mission of eliminating the demons. Points will be added. Failure to do so will result to deduction. Zero points will lead to your death. Good luck.] Lucien was left no choice but to adapt to his life as a mob character, helping the protagonist pave his path into greathood. It was all good at first, if you count off the number of times he has to pick up his butt running away from hideous creatures drooling after his flesh, his life being protected from protagonist halo was awesome.  That is until.... the protagonist pushed him down to bed. _______________________________________________ Updates are on Wednesday and Thursday

phoenixhyperion · LGBT+
4.7
448 Chs

I Am Tired Of Being A Hero

“Have you ever wished that a truck would hit you and you would transmigrate into a world filled with swords and magic? Perhaps you wished that you would be a hero, defeating the villains, protecting the land, and receiving all sorts of admiration and love from the people. I would give you one piece of advice. Perish that thought.” -Ravi West *** Ravi West was a hero of indisputable esteem. As a Sentinel, he traveled the Realms, killing villains and saving entire civilizations. His job was everything to him. Until Luxor. Luxor changed everything. Luxor changed him. Ravi was done. The tiredness etched into his bones. He laid down his mantle and vanished. He chose the most boring planet in his memory for his retirement, except this Earth was not like the one he remembered- Nests, monsters, superheroes, and villains filled the streets but that was not his business. He has a plan, a quiet, uncaring life filled with wine, food, and books. But the New Captain at the Bureau seemed to enjoy shattering all his carefully laid plans. He was the most annoying person Ravi had ever met, blonde hair, the most beautiful blue eyes, and a sunny smile, the righteous Arlen Sinclair constantly got involved in cases much bigger than him, dragging Ravi along into his Shenanigans. **** Grumpy, Cynic Shou who doesn't care if the world burns× Golden Retriever, Righteous Gong who is the first to bring the bucket to save the burning world. #Foundfamily #Sliceoflife, #crime, #mystery, #Superheros, #OverpoweredMc, #Protagonistfallsinlovefirst #MutualPampering #Powercouple #Superpowers #Cooking #Farming #yaoi #Detectives #Villains [This book is participating in the WSA contest] Disclaimer: The book cover to be taken down at owner's request.

Dark_Scholars · LGBT+
4.8
279 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest
Aries_Tutik
Aries_TutikLv1

UNTERSTÜTZEN