webnovel

Alasan dibalik percepatan pernikahan

Ryuji menatap dalam mata Safira menelisik yang tersembunyi dibalik iris mata berwarna coklat nan indah.

"Aku akan sedikit bersabar menghadapimu hingga kamu menjadi milikku." Kata Ryuji memberi peringatan pada Safira, dia mendekatkan lagi wajahnya hingga bibir mereka hampir tak berjarak kemudian Ryuji menarik kebawah wajahnya hingga puncak hidung mancungnya membelai bibir sexi Safira.

Safira masih tak berkutik di kursi kerjanya, tubuhnya menegang, dan degab jantungnya masih tak berarturan kali ini Safira tak mampu lagi menghadapi tingkah Ryuji yang semakin hari semakin berani melewati batasnya sejak pengumuman penerimaan lamaranya.

Diappartemen Ryuji sedang menikmati pemandangan kemerlap lampu kota, kedua tanganya disimpan dalam saku celana, pandanganya kosong menyiratkan beban berat dipundaknya mulai mengusiknya.

"Permisi tuan Ryuji, ada beberapa file baru saja dikirim dari Jepang dan harus segera anda tanda tangani." Kata tuan Tomo memecah keheningan ruangan appartemen mewah itu.

"Tinggalkan dimeja, besok pagi kamu boleh mengambilnya." Jawab Ryuji dingin

tuan Tomo tak bergeming dari tempatnya berdiri, Ryuji menangkap sinyal apa yang sedang dipancarkan tuan Tomo.

"Katakan! apa yang ingin kamu katakan." titah Ryuji.

"tuan, saham dunia kita turun 2,15% dari minggu lalu, saham internal kita juga merosot ke angka 78,2% dari 95,5% banyak investor mulai melakukan pergerakan meninggalkan kita, dan investasi kita pada perusahaan Safira juga membuat nilai perusahaan kita turun 32,41% maafkan saya tuan tapi hal ini akan memburuk jika anda tetap menikah dengan nona Safira."

Ryuji masih menatap keluar jendela dari kamarnya, perlahan ia berbalik dan duduk di sebuah sofa dalam kamarnya.

"Dalam sebuah bisnis bukankah itu wajar terjadi tuan Tomo?" Ryuji mengangkat ujung bibir tipisnya dan bertanya kembali "Bagaimana dengan perkembangan perusahaan Safira?"

tuan Tomo mengambil nafas panjang dan membungkukan badanya tanda menghormati keputusan bos yang selama ini ia segani,

"Saya percaya akan kemampuan anda tuan Ryuji, dan untuk perusahaan Safira nilai perusahaanya mulai merangkak naik 18,21%, sahamnya dipasaranpun mengikuti naik hingga 6,8% tapi dari data yang saya dapatkan nona Safira menjual 35% sahamnya untuk go publik."

Pria tampan itu menyandarkar tubuhnya pada punggung sofa kemudian ia memjamkan matanya seraya berkata "Bagus... biarkan dia membuka sahamnya dan carikan pembeli dari pihan asing agar perusahaanya semakin dikenal dikancah Internasional, ingat jangan sampai Safira tahu tentang semua ini."

tuan Tomo kembali membungkukan badanya dan meninggalkan ruang pribadi Ryuji.

Malam semakin larut, namun Ryuji masih belum mengistirahatkan tubuh indahnya itu pikiranya masih berkelana mengingat waktu yang telah dilewati dan menjumpai seorang gadis dengan senyum yang menenangkan didalam kenanganya.

masih jelas terlihat dalam ingatanya tatapan Safira yang penuh luka bahkan sampai saat ini luka yang sama terlukis dari matanya. semakin Ryuji berusaha mencari tahu tentangnya semakin ia terperosok dalam kubangan rasa tak bernama yang siap mengoyak hatinya, sempat melepaskanya untuk sesaat tapi tuan berhati batu itu tak mampu melepaskan diri dari tatapan mata Safira yang seakan memohon perlindungan.

Ryuji membanting tubuh kekarnya di kasur empuk dalam kamarnya matanya menatap langit - langit masih terus mencari tahu rahasia di balik tatapan mata Safira.