"Bahagialah selalu. Agar aku bisa melihat senyumu yang indah itu."
"karena pada akhirnya aku sadar, kau tidak ditakdirkan untukku. Karena pada akhirnya aku sadar, cintamu hanyalah untuknya seorang."
"Untuk sahabat terbaikku, Dylan Sebastian Bruce. Hari ini, aku sengaja menuliskan isi hatiku pada secarik kertas yang sudah usang. Apa kau masih bisa membaca untuk melihat tulisan yang ada di atasnya. Karena jujur, setelah kau membaca surat ini, kau bisa tahu perasaanku yang sebenarnya. Tapi dari pada menunggu lama, aku mulai saja, ya. Dylan, aku mencintaimu. Apa kau sudah ada perasaan yang sama denganku? Atau kau masih setia bersama Anabelle. Harus sampai kapan aku harus menunggumu untuk sadar bahwa aku juga mencintaimu. Bukan Anabelle saja. Aku. Juga. Sangat mencintaimu.
"Jujur, sejak awal pertemuan kita aku sudah menaruh hati padamu, Ann. Aku sudah sangat mencintaimu. Bukankah itu keren?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com