webnovel

THIS IS MY LIFE !

Hanya perjuangan seorang lelaki gay, yang penuh rintangan dan halangan ...

pangeran_Biru · Urban
Zu wenig Bewertungen
44 Chs

Resepsi Kedua, Rafki Datang ...

Warning, adegan 17 ++

******

Gue terbangun sore itu dan melirik ke arah Ted yang sedang tertidur pulas, Gue tersenyum tangan pun mengusap dada berotot dan memeluknya tapi di dalam hatiku ini bukan cinta hanya sebatas ... melepas kesepian. maafkan gue.

Ted bergerak dan membalas pelukan gue, kurasakan hangat kembali tubuhnya, kucium bibirnya dan dibalas kemudian kami pun berpagutan. Perlahan di balikan tubuh gue dan kini ia menindih gue. Dia melepas ciumannya dan gue memeluknya.

"Sore Ted !" bisik gue karena wajahnya di leher gue.

"Sore tuan !" balasnya, gue menggelijang geli karena bulu kasar di dagu dan kumisnya.

"Ted ...!" desah gue, tapi tak kulepas pelukannya walau tubuhnya cukup berat.

Tak ada kulakuan hari ini, karena resepsi akan dilakukan besok malam. Ted mengangkat wajahnya dan kembali melumat bibir gue dan membalasnya.

Kemudian dia membalik tubuh gue kini diatasnya, gue menatapnya kini kita hanya pake cd saja. Bisa kurasakan benda keras bergesekan dengan kepunyaan gue yang juga sama mengeras, gue menelan ludah. Kembali gue melumat bibir Teddy dan dia membalas. Setelah beberapa lama seperti itu, kami menghentikannya dengan nafas memburu, gue dan Ted hanya sebatas berpelukan saja.

"Tuan ijinkan saya besok pergi sebentar !" dia menatap gue, gue mengangguk dan mencium bibirnya.

Gue dan Ted sudah mandi dan berpakaian, kini sedang dalam perjalanan mencari makan. Gur tahu banyak makanan yang enak disini, setelah selesai makan kami jalan-jalan dan kemudian kembali ke hotel. Gue dan Ted saling mengobrol, walau dia bodyguard gue tapi kami seperti berteman. obrolan kami tidak menyinggung apa yang terjadi dengan gue.

Sambil mengobrol gue peluk tubuhnya, tangan gue dengan jail meraba seluruh tubuhnya.

"Ted, kamu suka fitnes atau memang karena latihan berat ketika di tentara ?" tanya gue sambil meremas otot lengannya.

"Ada yang di tempar fitnes tapi memang dulu latihan berat di tentara !" jawab Ted.

"Oh pantes, badan kamu kekar begini !" gue takjub dengan tubuhnya yang kekar, berotot dan mempunyai roti sobek.

"Tuan suka ?" tanyanya, gue tersenyum sambil memeluknya kurasakan sentuhan kulit gue dan tubuhnya yang kembali bertelanjang dada.

"Bohong kalau tidak Ted, sebagai seorang gay ini bagai mendapat durian runtuh !" jawab gue sambil tersenyum.

"Kalau tuan menginginkannya silahkan !" Ted seperti menggodaku, kita berdua hanya berciuman saja.

"Tidak Ted, maksudku tidak sekarang dalam situasi seperti ini !" gue menjelaskan penolakan. Ted mengangguk, malam itu kita hanya sebatas ciuman saja.

----------

Keesokan harinya gue bangun agak siang, Teddy telah memesan sarapan pagi yang cukup sederhana dari hotel yaitu nasi goreng, telur setengah matang dan dua teh hangat. Selesai makan gue diantar Teddy ke hotel tempat resepsi hanya sampai lobby hotel, dia akan kembali besok. Gue engga tahu kemana. Ketika gue hendak masuk kedalam gue bertubrukan dengan seseorang dan itu Rafki !

"Eh sorry Ki !" gue meminta maaf,

"Enggak apa-apa kok Bim !" jawabnya kita berdua terdiam.

"Lo ada disini ?" tanya gue.

"Kebetulan dan lo tahu kan ini rencana yang kita berdua bicarakan tempo hari !" jawabnya.

"Oh, sama Angel ?" tanya gue. Dia menatap gue.

"Bisa kita mengobrol ?" tanyanya, gue pun memperhatikan kesekeliling.

"Lo ngapain ?" tanya Rafki pelan melihat tingkah gue,

"Masa lo engga tahu ! gue takut seperti di pesta itu !" Rafki terdiam.

"Ikut gue !" perintahnya dan menunu lift yang agak tersembunyi.

"Ini lift khusus !" ujarnya dan kita pun sampai di lantai paling atas.

"Masuk !" pintanya untuk masuk kesebuah ruangan.

"Amankah ?" dia mengangguk.

"Gue minta maaf Bim ! atas apa yang gue katakan !' Rafki terdiam.

"Sudahlah, gue tahu pasti lo tahu dari Angel kan ?" tapi Rafki tetap diam.

"Gue juga minta maaf, tapi apa yang dilakukannya berbanding terbalik dengan sikapnya ! oh ya gue kebetulan membawa sesuatu buat lo ! Ki elu boleh percaya atau tidak terserah, gue hanya ingin yang terbaik buat lo maksud gue pasangan lo nantinya !" jelas gue dan memberikan file kepada Rafki, yang memang sengaja untuk itu bila bertemu dengannya. Dan Rafki menerima dan membuka file itu.

Gue melihat ekspresi terkejut dan kelihatan marah, gue sudah menduga akan seperti itu. Setelah itu gue menceritakan semuanya yang terjadi tentang percobaan pembunuhan terhadap gue oleh Angela termasuk kejadian terakhir di bandara, dan gue perlihatkan bukti dari hp gue tentang pengakuan si pelaku.

"Bagi gue ini tidak apa-apa ! tapi elo Ki, gue rasa lo dalam bahaya juga !" Dia menghela nafas dan menatap gue.

"Terima kasih atas infonya ! biar gue urus ini !" jawabnya, gue mengangguk.

"Gue pergi Ki !" pamit gue.

"Hati-hati Bim !" pintanya, gue mengangguk.

"Lo juga Ki !" ujarnya.

---------------

Malamnya pesta resepsi sangat meriah banyak tamu undangan, tapi gue tak melihat Rafki. Gue pun memutuskan pergi, gue butuh ketenangan dan itu adalah ke klub malam. Gue tahu tempat yang paling oke di Surabaya.

Sesampainya di klub belum lah terlalu ramai tapi tetap penuh dengan anak muda yang mencari kesenangan. Ketika sedang menunggu minuman gue, ada seseorang menubruk gue dan minumannya jatuh ke pakaian gue ternyata seorang cewek.

"Aduh mas maaf tidak sengaja !" pinta maafnya.

"Enggak apa-apa kok ! sedikit ini yang tumpah !" jawab gue, sambil membersihkan baju yang kena minuman dan cewek itu juga membantu.

"Clara, lo sedang ngapain sih ! mana minumannya ?" tanya seorang perempuan yang datang kemudian.

"Tumpah Dina, kena mas ini !" jawab si cewek cantik yang bernama Clara.

"Waduh, elu tu ya ! Sudah lo pesen lagi dan bawa ke sana !" cewek yang bernama Dina pergi.

"Maaf ya, mas !" kini dia minta maaf lagi.

"Sudah pesan minuman lagi, gue yang bayar !" jawab gue,

"Jangan mas tidak usah !" tolaknya.

"Enggak apa-apa kok !" jawab gue tersenyum. Akhirnya dia pun pergi dan gue menikmati minuman dan suasana klub malam, satu persatu pasangan mulai melantai dan berdangsa.

Tanpa gue sadari gue melihat ke arah cewek yang menubruk gue tadi, gue tertegun dia tidak ikut berdangsa hanya duduk sendiri tanpa melakukan apapun. Sementara teman-temannya bergembira ria tanpa mengajak gadis itu.

Waktu terus berlalu tanpa gue sadari, gue sudah agak mabuk. Tadi terlalu berlebihan karena gue anggap engga menyetir. Gue memutuskan untuk pulang tapi tertegun karena gadis itu tertelungkup diatas meja sedirian sedang teman-teman sudah tidak ada. Gue pun mendekatinya.

"Hei bangun ! lo engga apa-apa ?" gue mengguncang tubuhnya.

"Diam ah, gue pusing dan ngantuk nih !" jawabnya sambil bangun, ternyata mabuk. Setelah itu gue tidak ingat apapun.

Keesokan harinya gue terbangun dengan kepala sangat berat, gue hang over rupanya. Ketika gue hendak bangun.

"Hmmm ... " suara gumaman terdengar, gue melirik ke samping dan terkejut bukan main, ternyata gue sedang bersama seorang gadis di tempat tidur dengan tubuh telanjang !

Astaga ! apa yang terjadi tadi malam ? dan ini juga bukan tempat menginap gue, kenapa bisa seperti ini. Perempuan di samping gue menggeliat dan membuka matanya dia menatap gue dengan terkejut.

"Mas apa yang terjadi ?" tanyanya, gue menggeleng.

"Apa kita berhubungan seks ?" tanyanya lagi, "Mungkin !" jawab gue.

"Wow, akhirnya gue bermain seks !" teriaknya tiba-tiba, gue terkejut.

"Kok kamu malah senang ?" tanya gue heran.

"Anu mas maaf ! habisnya engga ada yang mau sama aku ! sering di sebut cupu lah, kutu buku ! dan paling menyebalkan dulu gue sering di ejek karena gendut ! tapi karena diet aku jadi langsing !" curhatnya.

"Kamu tuh cantik ! masa engga ada yang suka sih ?' tanya.

"Kalau itu engga tahu, tapi terima kasih sudah menyebut aku cantik !" dia tersenyum dan bangun.

"Aaww ..." rintihnya tiba-tiba, gue kaget.

"Kamu kenapa ?"

"Sakit mas !"

"Apanya ?" tanya gue, kemudian dia membuka selimut dan gue terkejut ada ... noda darah ! masih perawan kah ?

Bersambung ....