Kaila terus memandang Theodor yang masih terbaring lemah hingga tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat.
"Kaila, kamu harus kembali ke kamar sekarang," kata Samuel.
Kaila menggelengkan kepala membuat Samuel menghelakan napas kasar.
"Kaila, kamu harus sembuh dulu dan nanti baru mikirin Theodor," kata Samuel.
Kursi roda Kaila didorong keluar dari kamar Theodor. Dia terus memandang ke belakang hingga dia tidak dapat melihat ranjang Theodor lagi.
"Arghh!" teriak Kaila saat sudah sampai di ruangannya.
Kaila terus menjambak rambut dan berteriak-teriak tanpa peduli tenggorokan dia yang terasa sakit membuat Rebecca dan Samuel panik.
"Dokter, tolong anak saya!" teriak Rebecca. Dia tidak mau tenggorokan Kaila makin bengkak.
Dokter segera datang. Dia langsung menyuntikkan suntikan yang sudah berisi cairan ke lengan Kaila membuat perempuan itu perlahan menutup matanya lagi.
"Sam, Kaila gimana?" tanya Rebecca menutup mulutnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com