webnovel

THE WEREWOLF ACADEMY

Autor: IKKA_PRAS
Fantasy
Abgeschlossen · 113K Ansichten
  • 306 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    46 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Sophia merupakan salah satu siswa di Werewolf Academy yang selalu menjadi bahan candaan karena kulit pucatnya yang berbeda dengan kaum werewolf pada umumnya. Sophia tidak mengerti mengapa dia berbeda. Perlahan dia mulai mencari tahu asal usulnya dan mendapatkan fakta bahwa dia merupakan putri dari werewolf dan vampir. Kenyataan pahit yang harus selalu disembunyikan Sophia demi masa depannya. Kaum werewolf yang membenci vampir tidak akan menerima kehadirannya jika mengetahui kenyataan yang sesungguhnya. Bagaimanakah Sophia melalui hari-harinya selama bersekolah di Werewolf Academy? Apakah mereka akan mengetahui rahasia Sophia yang sebenarnya?

Chapter 1Sekolah Impian

Sophia melangkah perlahan menyusuri jalan setapak yang akan membawanya menuju sebuah gerbang megah Werewolf Academy. Baginya, bisa bersekolah disana merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak dapat terukur dengan segalanya. Gadis manis berusia lima belas tahun itupun tidak berhenti mengulas senyum dari bibir tipisnya yang berwarna kemerahan.

Sekilas pandangan Sophia teralihkan pada beberapa rekan sekolahnya yang diantar kedua orang tuanya menuju asrama yang akan mereka tempati selama tiga tahun ke depan. Ada rasa sedih yang berkecamuk di dalam hatinya ketika melihat sebayanya memiliki keluarga yang sempurna, tidak seperti dirinya yang hidup tanpa belaian sang ayah. Sophia memang tidak mengenal siapa ayahnya sejak dilahirkan hingga sekarang.

"Aku tidak boleh bersedih, sebentar lagi aku akan menjadi seorang werewolf yang sejati," gumam Sophia untuk menyemangati dirinya sendiri. Dia terus melangkah sembari menikmati pemandangan indah di sekitar sekolah.

Werewolf Academy merupakan sebuah bangunan luas yang dikelilingi hutan belantara dan sebuah danau kecil di sekitarnya. Pemilihan lokasi yang jauh dari perkotaan sengaja dilakukan mengingat siapa saja yang akan bersekolah disana. Sekolah ini hanya menampung para siswa keturunan werewolf yang sedang mempersiapkan diri menuju masa perubahan fisik menjelang usia tujuh belas tahun. Kaum werewolf memang baru bisa berubah menjadi manusia serigala sejak usia tujuh belas tahun. Sebelum itu, mereka layaknya manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan fisik seperti werewolf umumnya.

Kaum werewolf sendiri dibedakan menjadi dua yaitu werewolf murni yang terlahir dari kedua orang tua seorang werewolf serta werewolf campuran yaitu perpaduan werewolf dan manusia. Werewolf memang diperbolehkan menikah dengan manusia asalkan setiap bulan purnama selalu berkumpul dengan populasinya ketika hendak mengalami perubahan wujud menjadi serigala. Perubahan wujud menjadi serigala merupakan proses penting bagi seorang werewolf. Mereka harus tetap mempertahankan identitas dan eksistensinya untuk menjaga kelestarian hidup kaum werewolf.

"Selamat pagi, apakah kamu juga murid baru disini?" tanya seorang gadis bertubuh kecil dan berambut sebahu. Sophia tersenyum menyambut kehadiran teman pertamanya disana.

"Namaku Bianca Barbara. Aku murid baru di Werewolf Academy," sapa Bianca sembari mengulurkan tangan pada Sophia. Mereka saling berjabat tangan dan berkenalan. Akhirnya Sophia memiliki seorang teman disana.

Bianca Barbara merupakan salah seorang werewolf murni karena kedua orang tuanya seorang werewolf. Dia merupakan putri salah satu tetua dari kaum werewolf. Setiap keturunan tetua akan memiliki tanda bintang di bahu kanannya. Mereka akan selalu dihormati dimanapun berada.

"Kamu merupakan putri seorang tetua, pasti kamu sangat hebat!" puji Sophia sembari menunjukkan tanda bintang di bahu Bianca. Gadis itu tersenyum dan menunjukkan susunan giginya yang rapi dengan sebuah lesung pipi yang menambah manis.

"Ayahku yang hebat, sedangkan aku hanyalah gadis biasa seperti yang lainnya," balas Bianca merendah. Dia memang gadis yang baik dan rendah hati.

Bianca menatap ke arah Sophia dengan lekat. Dia merasa aneh melihat seorang werewolf memiliki kulit putih seperti Sophia. Biasanya kaum werewolf akan berkulit coklat keemasan atau coklat kehitaman layaknya warna bulu serigala. Entah mengapa Sophia terlihat berbeda.

Sophia mengerti apa yang sedang dilihat oleh Bianca. Semenjak menginjakkan kaki di sekitar sekolah, dia memang sudah diperhatikan karena kulitnya.

"Aku terlahir dari werewolf yang menikah dengan manusia, oleh sebab itu kulitku berbeda," ungkap Sophia untuk menutupi keraguan dari teman barunya. Bianca mengangguk dan memahami apa yang dikatakan oleh Sophia. Seorang werewolf memang diijinkan menikah dengan manusia.

"Pantas saja aku tidak terlalu mengenali aroma tubuhmu. Rupanya kamu berasal dari werewolf campuran. Tidak masalah, aku menyukaimu apa adanya," ujar Bianca yang membuat Sophia merasa senang. Saat ini memang pertemanan yang sangat dibutuhkan olehnya. Dia sudah lelah selalu menjadi bahan perundungan teman-teman masa kecilnya yang selalu mengejek perihal kulit tubuhnya yang pucat. Sophia tidak pernah bermimpi memiliki kulit putih layaknya manusia biasa.

Berulang kali Sophia berjemur di tempat yang terik untuk mengubah warna kulitnya menjadi coklat tetapi tidak pernah berhasil. Kulitnya justru semakin bersinar bagai porselen ketika terkena sinar matahari yang menyengat. Hal tersebut justru membuatnya semakin tidak nyaman. Sophia pernah bertanya kepada ibunya mengapa dirinya berbeda namun sang ibu tidak pernah memberikan jawaban yang jelas.

"Kamu adalah seorang anak yang istimewa. Jangan pernah bersedih karena warna kulitmu, kelak kamu akan menjadi seorang werewolf sejati yang hebat," jawab ibunya untuk menenangkan Sophia yang sedang merajuk. Perempuan itu begitu sabar menghadapi putrinya yang selalu kesal ketika membahas tentang warna kulitnya yang berbeda.

Seorang gadis berambut panjang berlari dan menyenggol Bianca hingga terjatuh. Gadis itu tidak berhenti atau meminta maaf. Sophia yang melihatnya segera menghampirinya.

"Hey, kamu menabrak temanku!" pekik Sophia dengan berani. Gadis itu menoleh dan menghentikan langkahnya. Dia menatap Sophia dan Bianca secara bergantian.

"Temanmu yang salah karena berjalan dengan pelan," sahutnya.

"APA? Kamu yang menabrak tetapi justru menyalahkan temanku," bantah Sophia.

"Sudahlah, Sophia. Tidak usah memikirkan masalah sepele seperti ini. Mungkin memang aku yang bersalah," jelas Bianca yang membuat Sophia merasa heran. Bianca menarik tangan Sophia untuk tidak melanjutkan langkahnya.

"Maafkan aku kalau tidak bisa berjalan dengan cepat sepertimu," sahut Bianca sambil membungkukkan badannya ke arah gadis yang menabraknya. Gadis itu menyeringai dan berbalik meninggalkan keduanya. Senyumannya terlihat menyebalkan dan membuat Sophia geram.

"Mengapa kamu meminta maaf padanya? Dia yang bersalah," bantah Sophia. Dia tidak terima pada kesombongan gadis tadi.

"Sudahlah, itu bukan masalah besar mengingat apa yang akan terjadi bila kita berdebat dengannya," ungkap Bianca sambil tersenyum dan kembali melangkah memasuki gerbang sekolah yang begitu megah. Sophia masih berusaha maksud di balik kata-kata yang diucapkan oleh Bianca.

"Tunggu, apa maksudmu dengan akibat bila berdebat dengannya?" tanya Sophia penasaran.

"Gadis itu memiliki tanda bintang di lengannya. Aku mencium aroma werewolf yang kuat dari tubuhnya, dia pasti anak salah seorang tetua yang begitu hebat," ungkap Bianca.

Sophia menganggukkan kepalanya. Sekarang dia mengerti mengapa Bianca hanya terdiam meskipun gadis itu tidak meminta maaf. Jika sampai marah, akan terjadi perdebatan diantara tetua yang beresiko pada kedamaian disana. Dia semakin mengagumi sosok Bianca yang begitu dewasa dan pemaaf.

"Mari kita bersama menuju aula untuk upacara penerimaan," ajak Bianca yang disambut senyuman dari Sophia. Keduanya sudah nampak akrab satu sama lainnya.

"Menjadi seorang werewolf sejati merupakan impian terbesarku. Tidak akan kubiarkan apapun menghalangi jalanku meraih keinginanku," gumam Sophia di dalam hati. Sejenak dia menatap gadis di sampingnya yang terlihat manis dan baik hati. Hari-harinya di sekolah pasti sangat menyenangkan. Sophia sudah tidak sabar untuk mulai belajar disana.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Luna yang Indah Setelah Penolakan

Cecily adalah gadis kurus tanpa teman. Namun, seperti semua gadis lainnya, dia mendambakan cinta sejati. Dia selalu memiliki perasaan terhadap Robert, putra Alfa di Kelompok mereka. Namun, di hari ulang tahunnya yang ke-18, dia menemukan bahwa Robert adalah pasangannya! Sebelum dia bisa memeluknya dengan gembira, Robert sudah menepis tangannya seperti sampah. "Kamu tidak akan menjadi pasanganku. Anggap saja tidak ada yang terjadi hari ini. Pergi dan awasi mulutmu. Jangan bilang apa-apa yang tidak seharusnya kamu katakan!" Robert secara terang-terangan menatap Alison yang seksi dan cantik berambut pirang di wisuda sekolah menengah mereka. Perjalanan wisuda itu mengubah Cecily, membuatnya lebih kuat, lebih percaya diri, lebih bersemangat, dan lebih cantik dan seksi. Selanjutnya, Robert, yang bertemu dengannya di kampus perguruan tinggi lagi, mulai mengejarnya. "Kamu seharusnya menjadi Luna ku. Kita akan hidup bersama dari sekarang. Kita akan memiliki banyak anak. Mereka akan sehat dan cerdas." Mata Robert penuh dengan nafsu. Gangguan Robert membuat Cecily merasa jijik dan mual! Ketika Cecily tidak bisa melindungi dirinya dari Robert karena perbedaan kekuatan, Michael muncul. "Tindakanmu membuatmu tidak layak sebagai Alfa." Michael memandang Robert dengan hina. Selama pengukuhan Robert sebagai Alfa, Cecily tidak tahan lagi dengan gangguannya. "Saya, Cecily Levin, menolak Robert Paslo sebagai pasangan saya." Ketika Robert marah dan kesakitan, ingin melukai Cecily, Michael muncul lagi! "Cecily adalah pasangan yang diatur oleh Dewi Bulan untuk saya." Michael memandang Cecily dengan lembut. "Siapa pun yang berani menyentuhnya adalah tidak menghormati keluarga kerajaan."

JQK · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
337 Chs

Alfa: Merenggut Putri Musuhnya

``` “Kenapa kamu punya bekas luka?” Tiba-tiba, Iris mengubah topik, saat ia menatap mata Cane. Ia masih mencengkeram lengan bajunya. “Ayahmu yang memberi,” jawab Cane. Ia berpikir, Iris tidak akan mengingat percakapan ini ketika dia terbangun. “Itu pasti sangat menyakitkan.” “Iya.” “Apakah bekas lukanya bisa sembuh?” “Kurasa tidak.” Memang malam bisa membuatmu rentan dan membiarkanmu mengatakan sesuatu yang tidak akan pernah kamu akui saat terang. Kegelapan melunakkan hatimu. “Sayang sekali. Kamu memiliki jiwa yang hangat.” Iris mengerutkan keningnya sedikit. “Aku tidak lagi memiliki jiwa.” Ia telah menjual jiwanya demi kebebasan orang-orangnya. Kini tidak ada yang tersisa darinya. “Ada, kamu punya, tetapi kamu sedang menderita.” Iris berkedip. “Binatang buasmu sedang menderita. Kamu memiliki begitu banyak bekas luka.” “Bekas luka yang aku punya hanya di wajah.” Iris menggelengkan kepalanya dengan lemah. “Aku tidak berbicara tentang wajahmu. Aku berbicara tentang jiwamu. Sayang sekali, kamu sangat menderita… apa yang ayah dan saudaraku lakukan padamu pasti menyakitkan...” Dan setelah itu, Iris menutup matanya dan tertidur. ====================== Dia adalah anak perempuan dari seorang alfa yang telah membunuh keluarganya, membakar kawanan dan juga menjadikan orang-orangnya sebagai budak. Kini, setelah sepuluh tahun diperlakukan sebagai budak, ia berhasil membalas dendam dan menjalani kehidupan yang tak pernah dibayangkan siapapun. Kehidupan mirip neraka. Dan sepuluh tahun kemudian, Alpha Cane berhasil mengambil alih dan membunuh alfa yang telah membuat kehidupan orang-orangnya lebih buruk dari kematian. Saatnya bagi dia untuk membuat anak-anak alfa tersebut membayar untuk apa yang telah ayah mereka perbuat. Hanya saja… Iris adalah anak yang lemah dan dia sangat berbeda dari ayahnya. ```

i_want_to_sleep · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
746 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN