Yudha membuka kunci pintu mobilnya dari dalam begitu melihat Luki sudah ada disamping pintu penumpang depan. Dua hari sudah kedua petugas itu berpisah untuk mengintai target masing-masing. Lalu hari ini, mereka sepakat untuk saling memberi laporan. Mungkin sekaligus juga mengabari orang orang di Markas yang menunggu kabar.
"Apa kabar Yud?" Luki memberikan satu eco bag berisi banyak makanan untuk rekannya itu. Inisiatif saja, bukan terlalu perhatian.
"Thanks, kebetulan lapar. Baik sih, tapi gak terlalu," jawab Yudha, langsung membuka sebungkus biskuit dan air mineral. Tunggu, apa Yudha kelaparan selama ini?
"Kenapa Lo? Dokter Fandi bikin Lo ribet?"
Yudha mengangguk, "Iya. Tapi Gue puas dengan apa yang Gue dengar sejauh ini."
"Apa?" Luki antusias.
"Dia memang bekerja untuk itu, lama, dan masuk dalam daftar dokter mitra utama di Indonesia untuk Hanzel Chloe."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com