Amarah, benci, jengkel, sedih, dan takut bercampur aduk menjadi satu di kepala Tristan. Rentetan teori-teori konspirasi, sebab-akibat, dan pengembangan motif kejahatan yang tengah Ia tangani memang berada di spektrum sangat luas; mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Namun detektif muda itu tidak pernah menyangka, tidak habis pikir atas apa yang Ia temukan malam ini.
Bertahun-tahun The Retro berkeliaran, dan itu hanya untuk 'mengundang' Tristan menyentuh pembunuh yang menargetkan keluarganya sendiri. Dimana rasionalisasinya? Tristan tidak tahu. Tadi petang, tepat saat mata dan pikirannya memvalidasi bahwa benar itu adalah foto keluarganya yang ditempel di board 'target' The Retro, di detik itu juga Tristan paham apa kemungkinan motifnya.
Pasti ada sesuatu, ada kaitan, dengan kematian ayahnya yang sampai saat ini tak terkuak. Baik itu alasannya, apalagi pelakunya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com