webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
255 Chs

79. Penghuni Baru

Nada suara Hadyan agak berubah lebih dalam.

"Kami sudah selesai. Bawa putri Anastasia ke kamar mandi dan layani dia dengan baik." Perintahnya dan langsung dituruti kelima dayang tersebut.

Tasia berjalan mengikuti langkah para dayang menyusuri lorong istana yang sangat megah. Banyak penjaga berdiri tegap di tiap sudut istana, bagai patung yang meskipun berwujud layaknya manusia, masih terasa menakutkan di benak Tasia.

Lalu ia berhenti di depan sebuah pintu besar berlapis emas dengan ukiran-ukiran rumit.

Seorang dayang membuka pintu itu dan Tasia terpukau atas apa yang ada di baliknya. Sebuah kamar mandi dengan kolam besar berhias permata. Ada sebuah kaca jendela besar dengan banyak ikan berwarna perak yang berenang kesana kemari. Lantainya terbuat dari marmer berwarna gading dan ada beberapa pilar berukir ular berwarna cokelat.

"Silahkan masuk, putri." Ujar mereka tanpa mengurangi rasa hormat sedikitpun.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com