Bukan hanya Julian yang terkejut, Martin dan Charlie pun juga sama terkejutnya melihat apa yang Massimo lakukan di hadapan Julian saat ini.
Dengan menghilangkan semua sifat angkuhnya, Massimo langsung berlutut dihadapan Julian yang masih duduk di meja kerjanya. Massimo menghilangkan semua harga dirinya yang setinggi puncak gunung tertinggi dihadapan Julian saat ini, demi Gina dan bayinya Massimo memutuskan untuk melakukan semua ini.
Dari tempat duduknya Julian menatap Massimo tanpa berkedip, Julian berusaha sekuat tenaga menyembunyikan senyum penuh kemenangannya melihat Massimo akhirnya menyerah.
"Maafkan aku," ucap Massimo pelan memecah keheningan yang terjadi didalam ruang kerja Julian.
"Maaf untuk apa?" Julian langsung merespon cepat permintaan maaf Massimo.
Martin langsung mengepalkan kedua tangannya mendengar perkataan Julian, Martin tahu jika Julian sedang pura-pura bodoh, tidak mengerti apa yang Massimo sedang bicarakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com