webnovel

Aditya Panuluh

"Mbok, ada apa?" tanya Kirana bersuara. Tangannya membekap hidung dan mulutnya sendiri.

"Ada yang sedang main-main sama kita, Nduk."

"Bau busuk sekali. Aku nggak tahan." Kirana bergegas menuju kamar mandi dapur.

"Nduk jangan di kamar mandi ini." Lintang terkesiap saat Kirana masuk kamar mandi dekat dapur. Namun Kirana keburu memuntahkan semua isi perutnya. Nasi jagung yang dia makan keluar semuanya.

"Sutiah, jangan harap kamu bisa lepas, ya." Lintang mendorong mahluk itu dengan kaki lantas segera membantu Kirana memijat tengkuknya.

"Kamu nggak apa-apa, Nduk?" tanya Lintang sembari terus memijat leher bagian belakang Kirana.

Kepala Kirana mendadak pusing luar biasa. Wajahnya merah padam, air matanya sampai keluar bercucuran. Dia menekan tombol siram closet lalu bergerak lemas ke wastafel dibantu Lintang. Dia berumur dan mencuci muka.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel