webnovel

Undangan Ke Istana

Ia menatap Rune dengan pandangan penuh selidik, berusaha memastikan kebenaran kata-kata Rose.

Benarkah lelaki ini tidak menyukai uang? Ini bisa bagus dan juga bisa buruk, pikirnya. Laki-laki yang terlalu ambisius hingga menghalalkan segala cara sama buruknya dengan laki-laki yang tidak memiliki ambisi dan tidak mau berusaha untuk maju dalam hidup.

"Apakah itu benar?" Duchess Fournier bertanya, kali ini pertanyaannya ditujukan kepada Rune.

Sebelum pemuda itu dapat menjawab, Rose telah menyentuh tangan ibunya dan menggeleng. "Mama jangan menginterogasi Rune seperti itu, dong. Nanti dia merasa tidak nyaman. Dia kan baru tiba di sini. Nanti kalau ia merasa resah dan ingin kabur, Mama harus bertanggung jawab mencarikanku pasangan ke pernikahan Leon."

Kalimat terakhir Rose itu seolah menyadarkan Duchess Fournier bahwa Rose memang harus dapat datang ke pernikahan mantan kekasihnya... yang di muka publik berstatus sebagai kakaknya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel