Terry yang sangat pandai menggunakan kata-kata berusaha membujuk Rosemary agar menurunkan pistolnya. Situasi di sekitar mereka sudah sangat ramai dan mulai terdengar suara-suara riuh agar polisi dipanggil.
"Rosemary... dengar, bukan Aleksis yang bersalah kepadamu, tetapi aku. Aku yang iseng dan tidak memikirkan perasaanmu..." kata Terry dengan suara sangat lembut, "Aku minta maaf. Aku akan melakukan apa pun yang kau minta, untuk menunjukkan penyesalanku ..."
Ia berjalan pelan-pelan mendekati gadis itu dan merentangkan tangannya, untuk menunjukkan bahwa ia tidak punya niat buruk.
Rosemary menatap Terry dan Aleksis bergantian. Bibir bawahnya sudah berdarah karena ia menggigitnya terlalu keras. Air matanya mengalir semakin deras. "Kalian berdua sama buruknya ... Kalau aku harus mati, kalian juga harus mati bersamaku...!!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com