Pagi itu Nicolae bangun dengan perasaan segar. Ia hampir melupakan apa yang terjadi pada malam sebelumnya seandainya ia tidak menerima sms pagi-pagi sekali dari anaknya yang mengkuatirkan keadaannya.
[Papa kapan pulang?] Demikian isi SMS dari Altair yang diterimanya saat ia baru bangun tidur.
Senyum kemenangan tersungging di wajah Nicole's saat membayangkan kecemasan kedua anaknya yang mengira ia tidur dengan seorang perempuan bertampang menakutkan yang segera akan menjadi ibu tiri mereka.
Ia sengaja menunda untuk membalas SMS tersebut selama satu jam, agar Altair mengira Nicolae masih pulas tertidur dalam dekapan Tante Louisa. Setelah dirasa cukup lama, barulah ia mengirimkan SMS balasannya.
[Selamat pagi. Maaf Papa tidur terlalu pulas sehingga bangun kesiangan. Terima kasih ya sudah merencanakan kencan ketiga ini untuk Papa dan Tante Louisa. Papa akan pulang sebelum jam makan siang. Kalian sudah bisa mengambil sarapan sendiri, kan?]
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com