webnovel

Kebenaran Itu Pahit

Beni yang mendengar pertanyaan dari Dicky pun sontak mengerutkan keningnya. Pasalnya reaksi dan ekspresi wajah dari pria di depannya itu seolah jika dirinya juga mengenali Elisa. Beni yang tidak sengaja bertemu dengan Dicky sangat terkejut ketika pemuda itu seolah mengenal Elisa. Namun pikiran Beni kembali berpikir positif. Dia tidak ingin membebani kepalanya.

"Ah! Maksudku bukan begitu, tadi aku hanya ....," Ucap Beni yang tidak dilanjutkan. Sebagai pemuda yang selalu bersikap sopan kepada semua orang, dia tentu banyak pertimbangan sebelum mengatakan sesuatu. Beni tidak ingin menjadi seseorang yang salah sangka. Dia tahu jika Dicky begitu baik, berbeda dengan kakaknya, namun tetap saja Beni perlu merasa cemas.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com