Bukan hanya rasa sakit yang wanita itu terima, tapi rasa malu yang luar biasanya menyiksa, bagaimana kebahagiaan yang baru saja dia dapatkan, harus kandas begitu saja. Cacian, makian. Setiap hari dia dapatkan setelah pengumuman dari seorang Figo bahwa dirinya telah berpacaran dengan wanita yang berna Ervina. Wanita yang menjadi hits dalam waktu sekejap, karena menjadi bahan pembicaraan warga kampus.
Mereka berterima kasih pada Ervina, yang bisa membuka mata hati Figo, bagaimana wanita itu bisa menaklukan Figo, dan menjauhkan lelaki itu dari gadis buruk rupa yang menjadi musuh seluruh siswa di kampus tersebut, tanpa perduli, bagaimana rasanya menjadi Zalfa. Bagaimana harinya jauh lebih buruk, dari sebelum dia mengenal Figo. Sebelumnya, mereka hanya menghina karena fisiknya saja, tapi sekarang jauh lebih kejam, mereka mengatai Zalfa sebagai wanita yang tidak tahu diri, bahkan ada yang berpikir Zalfa memakai jalan pintas agar Figo mau dengannya. Itu semua tidak benar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com