Figo tidak terasa, dia sudah tidur lebih dari tiga jam, saat ini. Sudah pukul delapan malam. Waktunya makan malam saja sudah lewat beberapa menit yang lalu. Namun, Figo masih tetap terlelap. Rasanya, dia masih ingin mimpi indah. Entah, mimpi apa. Pastinya. Indah. Karena Figo terlihat senyum-senyum sendiri.
Delvis kembali menutup pintu kamar Figo. Kemudian, dia turun ke bawah, untuk makan malam. Sengaja, Delvis menunggu Figo bangun terlebih dahulu, tapi sepertinya, lelaki itu belum akan bangun dalam hitungan menit, Delvis akan keburu lapar. Perutnya sudah demo sedari tadi ingin cepat diisi.
Sementara itu, Dewan baru selesai makan. Dia sudah bangun sejak Magrib.
Malam ini, dia akan melanjutkan tidurnya. Karena besok, sudah bisa dipastikan. Dia harus bekerja keras lagi. Di sengaja tidak pulang ke rumah. Karena pasti orangtuanya belum datang, mereka akan pulang di tanggal empat. Jadi. Selama mereka belum pulang, Delvis akan tinggal di sini dulu, untuk sementara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com