Zalfa masuk ke dalam mobil, kedua temannya sudah selesai membeli oleh-oleh. Mereka berniat untuk membeli jajanan yang ada di sepanjang jalan.
"Kita jadi ke tugu?" tanya Delvis pada Zalfa.
"Kayaknya capek banget. Gimana kalau kita malam tahun baruannya di kamar bang Delvis Aja. Itu kan luas banget. Jadi kita bisa makan-makan, juga main game di sana."
"Ya sudah, ok."
"Ekhmm. Ini yang di belakang bukan patung ya, ini bisa bicara loh, bisa memberi saran juga." Dewan berkata, mengingatkan kedua temannya yang ada di depan.
"Kalian mau ke tugu? Ya sudah, saya antarkan."
"Ke sana dulu sebentar, buat foto-foto. Nanti langsung ke hotel lagi aja."
Delvis melihat ke arah Zalfa. Wanita itu mengangguk setuju, kemudian Delvis melihat ke kaca berukurang 15 cm itu, dia melihat Figo, lelaki itu juga mengangguk.
Mereka pikir, suasana akan ramai, ternyata tidak. Melainkan sepi, seperti malam-malam biasa saja, bukan malam tahun baru, karena masih di karang untuk berkerumun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com