Alif seolah memberikan kedua gadis itu waktu seharian untuk berduaan saja. Bahkan lelaki itu kembali ke apartemen tepat setelah Balqis pamit pulang. Rara menyambut Alif dengan senyum lebar dan pelukan hangat. Alif yang tahu suasana hati sang kekasih dalam keadaan bahagia segera saja tertawa. Alif bahkan menggendong Rara membuat gadis itu melingkarkan kakinya ke pinggang Alif.
"Seneng banget sih calon nyonya Alif."
Rara tertawa saat Alif menggodanya dengan sebutan baru itu. Bahkan Balqis pun tadi juga menggodanya dengan panggilan tersebut. Rara jadi salah tingkah dan malu.
"Untuk lamaran resminya tunggu ayah kamu di rumah ya? Abang udah telpon bi Nani. Biar bi Nani yang bilang ke ayah kamu."
Alif duduk di sofa dengan Rara di atas pangkuannya. "Gimana kalo ayah nggak peduli dan nggak pulang?" tanya Rara pelan sarat akan kesedihan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com