"Kamu mau ketemu Sony aja kok dandan cantik gini sih?"
Deana menunduk memperhatikan penampilannya kemudian beralih memandang Pino dengan senyuman jahilnya.
"Kenapa? Cemburu ya?"
Pino mendengkus dan memandang Deana saat mobilnya berhenti di lampu merah.
"Jelaslah cemburu. Kamu mau ketemu lelaki lain dan dandan, perginya sama calon suami lagi."
Deana tertawa. "Abang ih. Ini kan dandannya buat abang." ucap Deana sambil menampilkan wajah menggemaskannya.
Pino tidak tahan. Diraihnya tengkuk Deana untuk menarik gadis itu agar Pino bisa mengecup bibir pink Deana.
"Lagi."
Pino mengecup lagi sesuai permintaan Deana.
"Lagi."
Astaga. Pino benar-benar diuji. Hitungan lampu merah 50 detik lagi. Pino tidak menyia-nyiakan kesempatan 50 detik itu. Dilumatnya bibir menggoda Deana dengan penuh gairah.
Deana membalas dengan sama bergairahnya. Tangannya bahkan mengusap dada bidang Pino di balik baju kaos yang pria itu kenakan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com