Sudah sebulan Alif dan Rara menyandang status sebagai suami istri. Keduanya memang memutuskan untuk tinggal di apartemen Alif sampai lelaki itu menyelesaikan studinya di kampus.
"Nanti Abang jemput jam 4 ya," ujar Alif saat Rara turun dari mobilnya.
Perempuan itu mengangguk dan tersenyum sembari mencium punggung tangan Alif.
"Hati-hati. Semoga bimbingannya lancar," kata Rara dan Alif mengaminkan perkataan sang istri.
Rara memasuki gerbang sekolah dan Alif mulai menjalankan mobilnya untuk segera ke kampus. Sore nanti, mereka akan ke makam Bara dan Cecil. Memang sebelumnya Rara dan Alif sudah ke sana sebelum menikah. Meminta restu. Tapi entah kenapa, sejak kemarin, Alif teringat terus dengan Omanya, Cecil. Dia merindukan wanita yang melahirkan Arta itu.
Jadi, Rara memutuskan untuk ikut menemani Alif saat lelaki itu mengatakan akan ke makam Bara dan Cecil sore ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com