Deana menggeliat pelan saat mendengar ketukan di pintu kamarnya. Deana melirik jendela. Sudah gelap.
Deana bisa merasakan matanya bengkak dan sangat tidak nyaman. Mengabaikan ketukan di pintu, Deana berjalan memasuki kamar mandi dan membasuh wajahnya.
"Zombi." ujarnya meringis melihat pantulan dirinya di dalam cermin.
Keadaan Deana benar-benar kacau. Rambut acak-acakan. Mata bengkak. Hidung merah dan bibir yang pecah-pecah.
Deana kurang vitamin C. Sehari ini kan belum dapet ciuman. Jadi bibirnya pecah-pecah karena kekurangan vitamin c dari bibir Pino.
Selesai membasuh wajah dan sedikit mengoleskan lipbalm di bibirnya, Deana membuka pintu dan berjalan ke bawah.
Dia tahu yang mengetuk pintu tadi pasti Cecil. Deana melirik jam di dinding dapur saat kakinya sudah mendekati meja makan.
Pukul 7 malam.
Di meja makan sudah ada Bara, Cecil dan ketiga adik Deana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com