"Apakah ini nomor Tere?"
Deana tidak mengangkat nomor tersebut. Hanya dia perhatikan saja sampai dering ponselnya berhenti sendiri. Deana meremas ponsel ditangannya dengan mata yang kembali memanas.
"Kamu di mana, bang? A-aku..."
Dering ponsel Deana kembali terdengar. Menghela napas berkali-kali, akhirnya Deana memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.
Deana tidak menyahut. Hanya diam mendengarkan suara yang berbicara di seberang sana.
Bukan Pino. Dan bukan suara wanita.
["Halo, Na?"]
Kening Deana mengerut.
"Abi?"
["Iya. Aku lihat last seen WA kamu barusan. Kenapa belum tidur?"]
Deana menggigit bibirnya dan menghela napas. "Nggak papa. Cuma kebangun terus liat chat. Kenapa?"
["Oh, gitu. Nggak papa. Kukira kamu begadang ngerjain tugas kampus."]
"Enggak. Udah ya, Bi. Aku ngantuk."
Setelah Abi mengatakan iya, Deana segera memutus sambungan telepon.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com