"Udah siap?" tanya Syabil saat melihat Arta meneguk air di gelasnya.
"Udah. Kebangun karena ribut ya, Yang?"
Syabil menggeleng. "Laper."
Arta menarik tangan Syabil untuk duduk di sampingnya. Namun gadis itu tidak mau. Syabil memilih duduk di atas pangkuan Arta membuat suaminya itu tersenyum.
"Makan yang banyak, Yang. Ini semuanya enak. Aku sampai nambah makannya loh."
Syabil menatap hidangan di atas meja yang tadi sudah Cecil tata. Selera Syabil benar-benar tergugah.
Syabil meraih piring dai depannya dan mulai mengisi nasi serta lauk ke atas piring nya.
"Dikit aja cabe nya. Pedes." ujar Arta saat melihat Syabil seolah kalap menyendok sambal.
"Suapin." ujarnya menatap Arta.
Arta tersenyum geli dan meraih sendok dari tangan Syabil.
"Pake sayur ya."
Syabil menggeleng. "Nggak suka sayur itu."
"Dikit aja, Yang."
Syabil tetap menggeleng yang akhirnya membuat Arta pasrah.
"Bang."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com