Walaupun ini bukan makan malam yang Rara inginkan, tapi entah kenapa perempuan itu tidak bisa pergi begitu saja dari sana. Tenaganya serasa hilang entah ke mana saat menatap keluarga baru ayahnya.
Jangan lupakan bayi mungil yang baru saja dibawa masuk oleh pengasuhnya. Rara semakin muak. Wanita macam apa yang ayahnya nikahi? Mengurus anak saja butuh pengasuh. Apa wanita itu wanita sibuk? Wanita karir?
Benak Rara dipenuhi oleh banyak tanya yang tidak bisa dia jawab. Dia ingin bertanya tapi tidak mau mengutarakannya. Terselip ego yang sangat besar.
"Malam, maaf terlambat," suara perempuan yang menyapa keempat orang di dalam ruangan itu membuat Rara menoleh dengan penasaran.
Apalagi ini?
"Hai, Sayang, nggak papa. Ayo duduk. Sapa dulu adik kamu," ujar Fera pada perempuan yang duduk di sebelahnya.
Posisi Fera kini di tengah antara Bayu dan si perempuan yang baru datang. Sedangkan bayi mungilnya bersama pengasuh di kursi sebelahnya lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com