"Gue yang sama Rara pacaran 2 tahun terus nikah aja masih banyak perbedaan isi kepala. Padahal gue sama Rara udah saling terbuka karena terbiasa bersama. Apalagi lo yang baru kenal perempuan itu dalam sekali pertemuan. Lo bisa mahami dia? Jangan terlalu cepat ngambil keputusan hanya karena tuntutan Mami. Memangnya lo udah sepenuhnya lupain Viona?"
Alfi tidak bisa menjawab karena pertanyaan Alif. Laki-laki itu sepenuhnya terdiam sambil menunduk. Entah kenapa saat mendengar nama Viona disebutkan, hati Alfi langsung seperti ditusuk oleh ratusan paku. Sakit.
"Dia gak sepenting itu buat gue inget selama ini," Alfi menyangkal perasaannya.
Kalau boleh meminta, Alfi ingin sekali meminta waktu bisa diputar lagi lalu dia memilih tidak akan mau mengenal Viona. Perempuan yang sudah berhasil mencuri hatinya dan perempuan yang sama yang menghancurkan hatinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com