webnovel

Stylish Man

Autor: Basreswara
Fantasie
Laufend · 12.3K Ansichten
  • 20 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Laki-laki pemikat dengan aura istimewa, dikenal sebagai pria busana. Suatu julukan untuknya dari para gadis, atau secara sederhana adalah khalayak penggemar. Jika setiap gadis melirik pemuda tersebut, maka detik berikutnya pasti akan jatuh hati. *** Dibalik ketenaran itu, August menyimpan rahasia yang hanya diketahui oleh pengikut setianya. Tidak seorangpun tahu di saat tertentu dia menghilang bagai asap terhembus angin. Demi menuntaskan takdir sejak ratusan tahun lalu. “Aku menemukanmu, istriku.”

Chapter 1Melawan Takdir

Ruangan temaram dan sepi menemani pria yang kesakitan, suara teriakannya menggema di suatu sudut ruangan. Angin yang runtut mengibas-ngibas hordeng diiringi samar-samar rintik hujan di luar penthouse.

August – ia berlutut dengan kedua tangannya mengepal kuat, kepalanya terasa sangat sakit seperti jiwa ditarik dari atas. Keringat membasahi seluruh wajah, dahi, hidung hingga leher. Lelaki itu tidak bisa bergerak.

"Sakit sekali." August melirih hampir-hampir tak terdengar.

Lalu pria itu mencengkeram sofa, berpaut – untuk membantunya berdiri. Sayangnya usaha yang dilakukan sia-sia. Beranjak pun ia tak mampu. Beberapa kali August menggeram, perlahan embusan napasnya mulai tersengal.

Ia akan melawan takdir hari ini, tetapi August melupakan tubuhnya yang terus membutuhkan darah sebagai santapan. Tubuh gagahnya ambruk ke lantai – August memulai lagi dengan merangkak, lelaki itu hendak menuju dapur ingin mengambil bungkusan darah dalam lemari khusus penyimpanannya.

Usaha yang gagal, ia tak mampu lagi ke mana-mana.

"Takdirku berakhir di sini." Ucapan pria penunggu penthouse sebelum mata uniknya menutup.

Di waktu yang sama, ketukan pintu dari luar kediaman August tak henti-hentinya terdengar. Serta seorang laki-laki mengumpat tak kalah kerasnya.

"Sial. Di mana access cardnya." Umpatan yang terlanjur mengiringi sembari mencari kunci masuk penthouse. Bisa di katakan dia orang terpercaya August. "Dapat kau kartu kurang ajar." Imbuhnya masih kesal.

Zay. Ia dipercaya menemani pria yang keras kepala dan selalu menolak takdir yang mengikat. Sudah lima hari semenjak terakhir kali August meminum darah, bahkan kantong-kantong darah tersebut tersusun rapi yang sengaja Zay siapkan.

Dengan cepat Zay mencari keberadaan temannya setelah akses pintu terbuka.

"Sudah kuduga," katanya. Ia berlari menghampiri August – pria di sana terbaring dengan posisi menghadap ke kanan, tepat di samping sofa. "Kau bahkan tidak lebih dari seorang pengecut." Lalu kedua belah tangan Zay membawa pemuda yang tak sadarkan diri itu.

Zay kemudian bergegas menuju Blood Bank Refrigerator, tempat khusus penyimpanan darah milik pria keras kepala. Seperti tanpa dosa, Zay membuka mulut August yang terkesan terpaksa, menggunakan dua jarinya untuk menekan pipi kiri dan kanan. Kemudian menuangkan darah dari dalam kantong tepat ke mulut August.

Seusai meminum, tubuh yang telentang terlihat berubah – cukup tenang tetapi masih terkulai lemas. Bekas darah tampak tersisa dari sudut-sudut bibir.

"Aku akan membantumu ke kamar." Kata Zay mendapati temannya membuka mata yang sayu. Mata unik August melirik lemah, pasrah menuruti perlakuan penolongnya.

August menjadi diam setelah berbaring di atas ranjang. Rasa sakit yang menyiksa berangsur hilang. Ia memerlukan waktu untuk mengistirahatkan tubuh aneh itu.

"Aku sudah mengira hal ini bakal terjadi. Kenapa kau tidak mengantisipasinya? Kau akan terus melawan takdir, hah?" Zay mengoceh sendiri di sebelah August yang terbaring nyaman.

Pada akhirnya Zay si pemuda berambut sedikit pirang mencari tempat empuk untuk beristirahat, pula menunggu anak keras kepala di sana bangun. Sembari mengurangi rasa bosan, laki-laki itu membuka ponsel.

(Zay. Ada kerjaan untukmu. Aku meminta jasa otak pintarmu itu membantu sesuatu) baru saja Zay membuka handphone, saudara sepupunya mengirimkan pesan teks.

"Dengan gratis?" Ia menyepelekan.

(Imbalan yang kuterima?) balasan pesan dari Zay, seiring mengangkat senyuman liciknya.

(Apapun yang kau mau) saudara sepupu membuat pria yang sering memanfaatkan keadaan semakin tertarik.

(Setuju. Beritahu saja apa yang akan kuperbuat)

***

Suara game online dari telepon pintar milik Zay memenuhi kamar pemilik penthouse. Entah berapa jam ia bermain – dengan santai sambil sesekali memantau temannya.

"Ah… aku bosan. Benar-benar bosan," Zay menoleh pada ranjang August. "Kapan kau akan bangun? Cepatlah sadar, sudah dua belas jam kau tidur seperti itu. Kau tidak kasihan padaku? Mataku sakit karena main ponsel terus." Zay pemuda yang pintar tetapi sering mengomel sampai membuat pendengar menutup telinga. Hanya saja kali ini August sedang tertidur, tak perlu membuang tenaga untuk menutup telinga.

Kejenuhan tak berujung mendatangkan rasa kantuk, bahkan ia menguap sebanyak tiga kali. Zay membuang ponselnya ke sembarang arah, mencari posisi ternyaman untuk tidur – berbaring di sofa bed seperti orang gelisah.

"Yang benar saja. Mana ada manusia tidur selama itu," gerutunya yang entah keberapa. "Aku lupa kalau kau bukan manusia, Gust."

Pemuda berambut sedikit pirang itu berusaha menutup mata, nyatanya ia telah pulas menyeberangi alam yang luas. Tanpa sadar Zay tertidur juga. Mimpi indah siap menghampiri – jika ia memiliki keberuntungan.

Belum lama teman setia pemilik penthouse terlelap – August pun terbangun dari tidurnya. Tubuh yang seolah akan mati tadi seketika menjadi normal kembali. Tatapan bingung dari pria di atas ranjang seperti bertanya sekaligus mengingat apa yang terjadi dua belas jam sebelumnya.

"Zay. Zay. Bantu aku bangun." August memanggil lemah.

Tidak ada sahutan dari pengguna sofa bed di depan. Mungkin sebentar lagi ia bangun, August tak akan mempersalahkan. Lima belas menit sudah untuk pemilik penthouse menunggu teman semasa kecil terjaga.

"Sepertinya bukan aku yang pasien di sini." August bergumam kesal. Penantiannya sia-sia.

Menit ketiga puluh, barulah terlihat tanda-tanda pergerakan Zay yang menggeliat. Matanya perlahan terbuka, melayangkan pandangan ke sekitar, ia belum sadar sepenuhnya, mungkin setengah jiwanya masih berkeliaran di alam mimpi.

Lalu Zay melabuhkan tatapannya pada seseorang di atas ranjang – August yang lemah. Mata itu berkedip beberapa kali, sedang mengenali pemuda di hadapannya.

Seperti terbesit sesuatu, Zay segera mengingat siapa laki-laki di sana, bahwa teman masa kecil baru saja terbangun dari tidur panjangnya.

Bergegas Zay mendekat kemudian menyodorkan gelas berisi cairan kental, gelas biru pekat yang bisa menyamarkan warna darah, ia hendak mengelabui August. Jika diberikan secara terang-terangan August pasti menolak dengan tegas, menyatakan jika dirinya sedang berusaha menjadi manusia.

Mengkonsumsi darah sama saja memberi peluang jiwa itu kembali.

"Minumlah." Suruh Zay.

August tampak ragu. Ia menaruh curiga pada si teman.

"Zay. Aku tidak mau, aku mau air biasa." Balas August. Ia mengetahuinya dari aroma darah yang khas.

"Kau tahu, Gust. Tubuhmu bisa pulih seperti ini karena meminumnya," arah pandangnya menunjuk gelas yang digenggam. "Kau tidak bisa terus-menerus melawan kodratmu yang sudah ditentukan." Zay menghela napas. "Kurasa kau lebih tahu daripada aku."

"Aku tidak suka dengan tubuh ini, Zay. Tubuh aneh yang ketergantungan terhadap darah." August menyingkirkan selimut dari tubuhnya.

"Lalu kau tidak akan meminum darah lagi? Begitu? Kau tidak ingat kemarin kau seperti orang setengah mati? Kau ingin kesakitan seperti orang gila setiap saat?" perkataan Zay meninggi. "Apa salahnya meminum darah empat hari sekali. Sekali saja. Hanya untuk menjaga tubuhmu agar tidak berulah." Ia tak bisa mengontrol amarah.

Laki-laki berambut sedikit pirang beringsut, ia menjauh, mencomot tas pada sisi sofa bed. Langkah Zay menuju pintu, ia akan pergi dari penthouse ini.

"Kau mau ke mana?" August bertanya dengan menatap Zay aneh.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Terlahir Kembali Sebagai Jodoh Alpha Terkutuk

Apa yang terjadi ketika seorang dewi jatuh cinta pada seorang shifter? Asara; dewi cinta, dihukum oleh ayahnya, dewa petir. Kesalahannya adalah jatuh cinta pada seorang shifter manusia Alpha. Untuk menebus dosanya ia terlahir kembali sebagai Cassandra LeBlanc; seorang Putri manusia di Kerajaan Speldaria yang magis. Keluarga dan kerajaannya, kecuali saudara perempuannya yang tengah, mengucilkannya karena dia lahir tanpa kemampuan sihir apapun dan dia tidak memiliki ingatan tentang identitas sejatinya. Tunangannya, penyihir komandan yang kuat dari Speldaria, tidak terganggu olehnya. Dia menginginkan seseorang yang kuat. Kehidupan Cassandra terbalik ketika ia diberi seorang budak pejuang oleh Alpha dari Dusartine yang perkasa. Dia diminta untuk berpartisipasi dalam Acara Arena Tahunan dengan berkolaborasi dengan pejuang tersebut. Cassandra yang membenci 'Arena' dengan seluruh nafasnya. Tempat di mana darah mengalir seperti anggur dan kehidupan lebih murah dari udara yang mereka hirup tidak mengerti tujuannya di dalamnya. Di atas itu semua, pejuang misterius itu memengaruhi dirinya dengan cara-cara yang tak terbayangkan. Pandangannya yang hipnotis membuatnya tidak tenang. Essensinya yang langka membuatnya kewalahan. Tubuhnya yang kekar berwarna perunggu membuatnya dipenuhi pikiran berdosa. Bahkan mimpi tentang kehidupan masa lalunya pun menghantuinya. Ketika 'Arena' dimulai, agenda tersembunyi dan kebenaran yang mendasarinya terungkap dan Cassandra diberi nasib oleh takdir. Dia tidak punya pilihan lain selain menyerah dan memilih jalan. Pertanyaannya adalah. Bagaimana Cassandra mengatasi begitu dia mengetahui tentang kutukan yang diletakkan padanya? Akankah dia mampu memperoleh kemampuan sihirnya dan melawan ayahnya? Siapa yang akan membantunya sepanjang perjalanan? ~Penggalan~ Kemudian dia merasakannya, seluruh dirinya. Semua kekasarannya. Kekuatan lengannya. Kelembutan bibirnya. Genggaman tangannya. Kehangatan nafasnya. Otot-otot dalam tubuhnya menegang karena implikasi tidur dalam pelukan seorang pria. Dia belum pernah tidur dalam dekapan seorang laki-laki sebelumnya. Seluruh kulitnya bergetar seperti percikan api kecil yang menari di bagian-bagian yang bersentuhan dengannya. Celah-celah di otaknya memiliki ingatan yang bukan miliknya. Sentuhan ini entah bagaimana tidak terasa asing baginya. Dia merasa aman dalam pelukannya yang menenangkan dan tidak ingin mendorongnya pergi namun dia tahu ini jauh dari pantas. Cassandra mencoba untuk merayap keluar dari genggamannya, lengannya tampaknya terbuat dari besi karena tidak mau bergeming. Pakaian tipis yang dia kenakan terangkat dari paha putihnya yang terbuka saat paha kecokelatan dan kekar dia terlipat di atasnya. Dan sekarang dia bisa merasakan sesuatu yang menusuk punggungnya. Matanya tiba-tiba melebar dari kesadaran dan Cassandra benar-benar panik. “Lepaskan!” Dia bersuara dengan berat. Siroos perlahan mengangkat kakinya dan melonggarkan pegangan di pinggangnya agar dia bisa bergerak menjauh. Dia terbangun ketika dia untuk pertama kalinya menjadi kaku tetapi ingin melihat apa yang akan dia coba. Dengan mata yang terbelalak lebar dia mencuri pandang ke arah pria yang memeluknya seperti harta berharga, hartanya. Mata emas cairnya berkedip terbuka dan ada kelembutan dan keinginan dengan cara dia menatapnya. Rambut coklat lembutnya bergelombang melewati matanya karena dia lupa berkedip, menatap kecantikan abadi yang dia miliki. Aromanya yang unik adalah penyiksaan bagi indranya. Seperti dia ingin menggenggam pergelangan kaki mungilnya, menariknya darinya dan memiliki dia terhampar di bawah dirinya. Untuk mencium kulit yang mengeluarkan aroma sedemikian rupa yang membuatnya gila. Sebagai gantinya, dia menekuk lengannya dan menaruhnya di bawah pipinya, menggunakannya seperti bantal untuk menatapnya dengan mata yang penuh keinginan. Ketenangan canggung di antara mereka berlangsung lama saat Cassandra membersihkan tenggorokannya. “Apakah kamu harus naik di atas saya untuk tidur?” “Itu tidak disengaja tetapi pasti menggoda dan pasti tidak akan terakhir kalinya.” Suaranya yang dalam dan hipnotis bahkan lebih memikat di pagi hari saat itu menggema di sekitarnya. Cover buku adalah milik saya.

Sunny_Shumail · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
264 Chs

Masuk Dalam Dunia Novel

( TAMAT ) Berharap cerita ini bisa menjadi ‘ cerita dongeng pengantar tidur yang indah ’. Dimana seorang wanita yang bekerja pada sebuah perusahaan biasa. Hingga menjalani kehidupan yang biasa. Tidak pernah membayangkan bahwa hidupnya akan berubah sangat drastis sampai 90 derajat karena sebuah novel unik yang dibaca tengah malam. Tidur seperti putri Aurora yang damai. Lalu berkeliling ke dunia ajaib seperti Alice. Monna Ratuliu tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi : - Cattarina Bourston - Putri dari sebuah kerajaan yang entah berada di belahan dunia mana, yang sebenarnya hanya ada di dalam sebuah cerita di novel. Dan juga merupakan putri seorang bangsawan kaya Count Bourston yang sangat dicintai. Hingga dia juga harus menerima kenyatan bahwa dirinya bukan menjadi seorang pemeran protagonis atau figuran dalam novel tersebut. Namun menjadi seorang pemeran ‘antagonis’ yang paling dibenci oleh seluruh tokoh utama yang ada. Monna harus menerima kenyataan bahwa dia tidak bisa bangun atau keluar dari negeri imajinasi tersebut. Monna juga harus berjuang untuk menyelamatkannya dari kematian yang telah digariskan oleh penulis Sehingga jalan mana yang pada akhirnya akan ia tempuh? Meninggal akibat dibunuh oleh pria yang paling dicintai, yaitu putra mahkota. Berserta dengan seluruh keluarganya yang pada akhirnya harus mati karena menangung dosa yang dia lakukan? Atau, hidup damai menjadi seorang yang bebas setelah gagal membatalkan pernikahannya dengan putra mahkota. Namun berhasil menceraikannya? Atau justru menjadi pemersatu antara dua tokoh protagonis utama ‘Putra Mahkota Belhart Dominic & Alliesia Rustchel’? Dan hidup berdamai dengan dirinya sendiri. Atau menemukan cinta sejatinya di dunia asing dan hidup bahagia? Ada 4 pilihan jalan hidup. Lalu jalan manakah yang akan menuntun Monna / Catty pada akhirnya? Penasaran? Simak saja ^^ ig : lenzluph_story

lenzluph · Fantasie
4.9
254 Chs

Kerajaan Valerian

“Tapi dia pria yang baik,” dia membantah dan melihat matanya menyipit karena perkataannya. “Dan aku bisa saja seorang pria yang jahat,” dia memperingatkan, “Sampai kamu berada di bawah perlindunganku, aku harap kamu jaga sikapmu dan patuh akan perintahku. Jangan biarkan seorang pria manapun menciummu, Katherine. Kami tidak ingin kamu jatuh ke tangan yang salah seperti sebelumnya, jadi ikuti saja perkataanku.” “Aku bukan milikmu, jadi aku tidak harus mendengar perkataanmu,” dia keceplosan dan merasa wajahnya memerah karena malu untuk yang kedua kalinya di malam itu, “Maksudku, kamu tidak bisa.” “Dasar bandel,” dia bergumam sebelum tangannya bergerak dari pinggangnya ke punggungnya, menariknya mendekat dan berbisik, “Apa kamu ingin menjadi milikku?” Tahun 1834 Sebuah masa kegelapan dimana mahluk-mahluk bayangan turun ke tanah manusia yang damai dan secara perlahan menunjukkan keberadaan mereka. Waktu dimana kerajaan-kerajaan diatur oleh persekongkolan, penghianatan, dan kebencian manusia tetapi tidak sadar bahwa mereka hanyalah para wayang. Dalang-dalang asli yang berada di balik layar adalah para mahluk bayangan, yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan apapun yang ada di depan mereka. Apakah yang terjadi ketika seorang gadis kecil menarik perhatian salah satu Raja berdarah murni? Akankah dia selamat dari urusan politik antara kerajaan ketika ada seorang Raja tampan yang ikut serta, dan juga yang tidak bisa dilupakan adalah adanya hantu yang mengikutinya kembali ke rumah.

ash_knight17 · Fantasie
4.7
125 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN