Kusirnya sangat ahli, sampai-sampai Lucien tidak dapat merasakan guncangan selama perjalanan.
Karena punya banyak masalah yang memenuhi pikirannya, begitu Lucien berhenti berpikir, kereta kudanya sudah sampai di depan kastel Tuan Venn.
"Tuan Evans, kita telah sampai. Apakah Anda ingin saya memberitahu para penjaga tentang kedatangan Anda?" Kusir itu berbalik dan bertanya dengan sopan kepada Lucien. Pria yang elegan biasanya tidak bicara kepada penjaga.
"Tidak usah." Lucien tersenyum. "Temanku adalah seorang pengawal disini. Kedudukan kami setara."
Dengan kekuatan Berkah yang telah didapatkannya, Lucien hanya tinggal selangkah lagi untuk menjadi seorang kesatria. Walaupun, di dalam pikirannya, dia dan John hanyalah teman dekat, dan tidak ada perbedaan level atau kelas di antara mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com