webnovel

Uknown Boy (roman-comedy)

Nissa, 15 tahun, Siswi SMA

Salah satu orang beruntung yang mengalami bahwa memang benar adanya keajaiban dari Tuhan yang maha kuasa.

Dahulu, dia dan keluarganya hanyalah rakyat kecil yang kurang berkecukupan. Tapi karena kerja keras dari sang ayah, kehidupan mereka berubah berbanding terbalik dengan kehidupan sebelumnya.

Walaupun dia sudah hidup berkecukupan, dia tidak pernah sombong. Bagaimana pun juga, dia pernah berada di posisi bawah dan tidak seharusnya dia melupakan masa-masa itu.

Ayahnya pun pernah bilang kepadanya jangan terlalu sombong dengan apa yang kita miliki, karna kita pernah berada di posisi tersebut dan bisa saja apa yang kita miliki akan diambil kembali.

Nissa tersenyum saat mengingat bagaimana kehidupannya dulu, dan dia sangat bersyukur karna dia termasuk orang yang beruntung yang diberi kesempatan oleh Tuhan.

"Hei Niss, kenapa kau senyum-senyum gitu. Lagi mikirin apa?"

Nissa menoleh sambil tersenyum kepada Kak Ella.

Perempuan yang merupakan kaka sepupunya itu bertanya dengan raut penasaran.

"Gak ada kok kak, aku cuma lagi ingat kehidupan ku dulu," Nissa tersenyum kecil setelah mengatakannya.

"Ohh, begitu aku kira kau ada masalah."

Nissa tertawa kecil mendengar omongan Kak Ella, "Nggak kak, aku gapapa," ujar Nissa kepada Kak Ella.

Nissa dan Kak Ella telah bersama sejak kecil. Nissa yang notabenya merupakan anak tunggal sangat senang dengan keberadaan Kak Ella.

Dia jadi bisa merasakan bagaimana rasanya mempunyai seorang kaka. Bagi Nissa Kak Ella adalah sosok kaka yang sangat baik dan juga sangat perhatian terhadapnya. Terlebih saat dia mempunyai masalah Kak Ella selalu berada disisinya dan memberikan nasehat serta saran yang bisa membuat dia tenang, maka dari itu Kak Ella sangatlah berharga untuknya.

"Niss, kamu jadikan merayakan Natal di gerejaku?"

Nisaa berpikir sebentar lalu mengangguk. "Jadi kak, kan aku udh janji sama kakak masa gak ditepatin?" ujar Nissa.

♡♡♡

Hari Natal pun tiba, saat ini Nissa sedang duduk menunggu sang kakak datang. Karena jujur saja dia belum mengenal siapa-siapa disini, yang dia kenal hanya sang kakak dan pacarnya.

Tapi mereka berdua belum datang, jadi pilihan yang tepat adalah untuk duduk manis menunggu mereka datang.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya datang lah mereka berdua dan langsung duduk di kursi kosong tepat disebelah nya yang memang sudah Nissa siapkan.

Saat sedang asik mengobrol dengan Kak Ella, tiba-tiba ada yang melempari Nissa dengan sebuah gumpalan kertas. Sontak Nissa pun melihat sekeliling, sayangnya dia tidak tau siapa yang melemparinya. Kak Ella pun membalas melempari orang itu balik dan tidak berapa lama kemudian dia kembali dilempari kertas tersebut.

Karena takut menganggu acara, Nissa menyimpan kertas tersebut. Jujur saja Nissa merasa sangat kesal dengan orang tersebut, karena dia telah menganggu ketenangan Nissa.

Lagi pula Nissa tidak kenal dengan orang itu, mengapa orang itu seakan-akan sangat akrab dengannya?

Akhirnya acara pun selesai dan berjalan lancar, Nissa sudah sangat lelah dan segera ingin pulang kerumah.

Terlebih lagi tadi dia mengalami kejadian kurang menyenangkan.

Tapi, sudahlah dia sudah melupakannya. Yang terpenting acaranya berjalan dengan lancar dan meriah.

♡♡♡

Saat ini Nissa sedang mematut dirinya di cermin, Nissa sedang mempersiapkan dirinya untuk pergi merayakan Natal untuk yang kedua kali di gerejanya.

"Kayaknya udah cukup deh" ujar Nissa melihat pantulan dirinya di cermin. Nissa hanya menggunakan riasan sederhana.

Nissa berjalan keluar dari kamar. Di depan kamar, terlihat kedua orang tuanya beserta kaka sepupunya itu sedang menunggunya untuk berangkat bersama.

"Niss, kamu udah selesai?" ujar sang mama begitu melihat dirinya berjalan mendekat kearah mereka.

"Sudah mah," "Ya sudah kalau begitu ayo kita berangkat supaya gak telat," mereka pun segera berangkat menuju ke tempat acara.

Setelah melakukan perjalanan beberapa menit, akhirnya sampai lah mereka ke tempat yang di tuju. Mereka segera melangkahkan kaki untuk segera masuk ke tempat tersebut.

Suasana didalam sangatlah ramai, banyak orang yang berpakaian sangat bagus dan elegan.

Saat sedang asik memerhatikan sekeliling, tiba-tiba Nissa merasa kalau dirinya harus pergi ke toilet sebelum acaranya dimulai.

Sesampainya di toilet ternyata toilet pun ramai, Nissa pun mengantri untuk mendapat giliran. Tanpa direncanakan tiba-tiba saja ada seseorang yang menyemprot dia dengan air.

Saat Nissa melihat ke arah mereka, ternyata cowok yang waktu itu dan temannya Putra. Mereka sedang tertawa melihat Nissa yang basah, Nissa pun terpikir untuk menjahili mereka.

Nissa berpura-pura menangis, tanpa disangka cowok itu segera menghampirinya dan memegang tangannya.

"Maaf ya aku tadi cuman main-main aja kok, jangan nangis dong nanti cantiknya luntur loh," ujar cowok itu.

Nissa menyingkirkan tangan cowok itu, dan kebetulan ada toilet yang baru saja kosong. Nissa segera masuk ke dalam toilet tersebut untuk menuntaskan hal yang sempat tertunda.

Saat keluar dari toilet ternyata cowok itu masih berada di depan toilet menunggunya.

"Aku mohon maafin aku ya, aku beneran ga sengaja. Maaf ya Niss."

Melihat nya memohon seperti itu membuat Nissa tidak enak hati karena sudah menjahili cowok tersebut. Akhirnya Nissa memaafkan cowok tersebut.

"Iya, sudah aku ga papa," Setelah itu Nissa langsung melangkahkan kakinya memasuki gereja.

Saat di dalam gereja, baru teringat kenapa dia tidak bertanya nama cowok itu ya? Yang dia tau cowok itu juga berada di tempat kakanya waktu itu.

"Ah ya sudah lah, tidak terlalu penting juga," ujar Nissa dan kembali fokus pada acara.

♡♡♡

Tak terasa waktu berjalan. Tahun baru sudah datang, setelah kejadian itu Nissa tidak pernah bertemu kembali dengan cowok itu.

Nissa bahkan sempat bertanya-tanya kepada kakaknya dan sepupunya tentang cowok itu.

"Yud, si 'dia' bagaimana keadaannya? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya," ujar Nissa.

"Siapa yang kamu maksud Niss?" tanya Yuda sepupunya.

"Itu loh cowok yang aku bilang waktu itu," ucap Nissa.

"Ohhh dia, kenapa Niss tanya-tanya soal dia. Kau naksir dia kah?" goda Yuda.

"Tidak siapa bilang aku naksir dia, aku kan cuman tanya. Kalo ga mau jawab yasudah." ucap Nissa malu.

"Hahahaha, Aku bercanda Nissa jangan kau anggap serius begitu. Kabar dia baik Niss, apakah itu cukup?" ejek Yuda.

"Cukup yud, makasih infonya," ujar Nissa ketus.

Setelah itu Nissa langsung berjalan memasuki kamarnya. Di dalam kamarnya Nissa memikirkan perkataan Yuda. Apakah benar dia naksir sama cowok yang waktu itu?

Ting...

Lamunan Nissa teralihkan oleh suara notif pesan dari Hp-nya. Langsung saja Nissa melihat Hp-nya. Ternyata notif dari grup yang berisi teman-temannya.

Keluarga Cap Badak 🦏

Gege : Woi, knpa nama grup nya jadi gini?siapa yang ngubah.

Clarne : Gw, knpa Ge?Itu bagus loh namanya Keluarga Cap Badak.

Gege : Suka ngadi-ngadi lo Clar, bagus dari mana lu kata kita larutan.

Clarine : Gw ga bilang gitu ya ge, lo sendiri yang bilang.

Jane : Kenapa lagi kalian? Ga bisa gitu akur dikit, tiada hari kerjaannya debat mulu. Heran.

Clarine : Gege yang mulai duluan Jane.

Jane : Ya udah, gaush diladenin. Dan apa apaan itu nama grup.

Clarine : Hehehe, peace Jane.

Gege mengubah nama grup menjadi Gege cantik

Clarine: Apa-apaan Ge, cantik dari hongkong.

Gege: Gw emng cantik btw.

Delila: Apaan nih rame-rame, btw nama grup knp jdi Gege cantik. Lu cantik dri mana Ge?

Hera: Dari sedotan Del. Biasa, dia ngacanya di ujung sedotan jdi samar-samar.

Abil: anjir, Hera klo ngomong suka bener.

Athena: mntap Her, Lnjtkn.

Talisya: HAHAHAHA anjir jleb banget omongan lu Her.

Azel: Berdosa kali kau Her.

Fayra: Gege yang ternistakan.

Caca: NGAKAK so hard.

Gege: ANJIR LO PADA, giliran nistain gw pada nongol. Sabar gw mah.

Talisya: Soalny lu bullyable Ge, jdi suka kita ngebully lu.

Gege: Diem lo met.

Talisya: nyenyenyenye.

Jane: Udah-udah, jangan pada ribut. Ge jgn dimasukin ati ya, mereka cuman bercanda.

Gege: Iya Jane, gw tau.

Jane mengubah nama grup menjadi Eunoia

Jane: Udah kembali ke semula, jangan ada yang ubah-ubah lagi ya.

All memb : Iya, Jane.

Nissa tertawa melihat perdebatan mereka. Mereka adalah teman-teman yang sangat berharga bagi Nissa. Mereka sudah Nissa anggap sebagai keluarganya sendiri.

Tawa Nissa terhenti saat mendengar pintunya di ketuk.

Tok..tok..tok

"Nissa, kau jadi ikut aku pergi tidak?" ujar seseorang yang ternyata Kak Ella.

Nissa segera membuka pintu kamarnya, "Pergi kemana kak?" Ucap Nissa bertanya.

"Kau lupa minggu lalu kan aku mengajakmu pergi merayakan tahun baru di gerejaku."

"Ahh..aku lupa kak. Kalau begitu aku siap-siap terlebih dahulu ya kak."

"Ya sudah, cepat ya. Aku tunggu kau diluar."

Nissa menutup pintu kamarnya setelah Kak Ella mengiyakan. Nissa segera bersiap-siap untuk menghadiri acara yang akan diadakan lagi di tempat kakaknya.

Tak butuh waktu lama untuk Nissa bersiap. Nissa segera keluar dan melihat sang kakak telah menunggunya.

"Ayo kak, aku sudah siap."

"Baiklah, ayo!"

♡♡♡

Nissa sudah tiba di tempat acara, saat melihat sekeliling ternyata dia melihat cowok yang waktu itu dia jumpa di acara natal waktu itu.

~Skip selesai makan~

Setelah makan, Nissa dan yang lainnya berpisah dari para orang tua. Saat sedang asik berjalan, tiba-tiba saja rambutnya ditarik.

Nissa menoleh untuk melihat siapa yang melakukan itu, dan ternyata cowok itu lagi.

Nissa hanya diam melihat cowok itu yang sepertinya menantang nya untuk mengejar cowok itu.

"Kenapa kau diam saja? Ayo kejar aku."

Akhirnya Nissa mengejar cowok itu, mereka bermain kejar-kejaran sampai tiba-tiba cowok itu terlihat kesakitan sambil memegang kakinya.

"Aduh Nis, kaki ku sakit ni kena paku kayaknya tadi. Sakit kali nis gimana ini?"

Nissa yang mendengar itu mendadak panik dan langsung menghampiri cowok itu untuk membantu cowok itu berjalan.

"Kau duduk saja disitu terlebih dahulu," ucap Nissa dengan nada sedikit cemas.

Saat cowok itu sudah duduk, Nissa segera memegang kaki cowok itu untuk melihat bagian mana yang terkena paku.

Tiba-tiba tawa cowok itu terdengar, "Cie khawatir cie. Kakiku gak kenapa napa kok Niss."

Nissa yang mendengar itu segera bangkit, dan berjalan hendak meninggalkan cowok itu.

"Kau mau kemana Niss?Sini saja bersama ku."

Nissa hanya diam sambil menatap datar cowok itu. Tahu Nissa kesal dengan perlakuannya tadi cowok itu meminta maaf.

"Maaf Niss, aku cuma bercanda."

Nissa menghela napas, "Ya sudah ga papa, omong-omong aku belum tahu namamu. Siapa namamu?"

Cowok itu tersenyum mendengar perkataan Nissa, "Ohh iyaa, aku lupa memperkenalkan kan diri. Kenalkan nama ku Glen semoga kita bisa menjadi teman," Glen mengulurkan tangannya kepada Nissa.

Nissa tersenyum kecil mendengar apa yang Glen ucapkan dan membalas uluran tangan Glen, "Hai Glen! Iya, semoga kita bsa menjadi teman," ucap Nissa sambil tersenyum.

Mereka berdua tidak tahu bahwa takdir akan membawa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.

End.

♡♡♡

Nächstes Kapitel