Pagi cerah di hari Sabtu, Angela berjalan ke toilet wanita, begitu menutup pintu, diliriknya pantulan dirinya di cermin. Ia duduk di closet yang tertutup, seolah-olah sedang menunggu sesuatu, wanita itu mulai memperhatikan kuku pada kedua tangannya.
"Aneh, aku tidak muntah pagi ini." Gumamnya dengan memegangi perutnya. "Apa kau sudah mulai mencintai ibumu ini, nak?" bisiknya kepada perutnya sendiri.
Aneh memang, padahal usia kandungannya masih muda, buncitnya saja masih kecil, bisa-bisanya Angela berbicara dengan janin yang bahkan belum ditiupi nyawa oleh Tuhan.
Cukup lama Angela menunggu, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda mual ataupun muntah. Wanita itu terkekeh sejenak dan mulai mencuci tangan serta menggosok giginya.
Tak lama kemudian, Noel, dengan muka bantalnya, masuk ke dalam toilet. Pria itu terhenyak sejenak saat melihat penampilan rambut singa Angela.
"Kau mengagetkanku, Angela," celetuk Noel dengan mengusap dadanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com