Daniele membuka pintu kamar Angela. Waktu berselang satu jam semenjak ia meninggalkan wanita kesayangan ayah dan kakaknya di kamar. Ia berniat untuk menonton siaran olahraga (baca : sepak bola) di televisi. Tapi, sayangnya, tim jagoannya terlihat tidak bisa dibanggakan lagi, oleh karena itu pria berambut hitam itu memutuskan untuk kembali menjenguk Angela.
Ketika ia membuka pintu itu dan baru setengah badannya yang masuk ke kamar, ia mendengar isak tangis seseorang, pria itu menoleh cepat ke sumber suara. Ternyata Angela sedang menangis dalam kondisi tidur, matanya tertutup rapat, bibirnya menggumamkan sesuatu, sementara warna pada wajahnya seperti bulan kesiangan.
"Angela, Angela.."
Daniele mencoba untuk membangunkan Angela, digoyangnya tubuh itu sembari menepuk-nepuk pipinya pelan. Diusapnya air mata yang terus mengalir membasahi wajah cantiknya. Ia berdecak kesal saat wanita ini tidak kunjung terbangun.
"Angela, Angela.."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com