Stefan mengokang senapannya, kemudian melepaskan rokok dari mulutnya sebelum akhirnya menghembuskan asapnya ke udara. Ia membalikan badannya saat mendengar suara gerbang pemakaman terbuka. Dilihatnya sesosok wanita muda berjalan masuk ke area pemakaman. Kulitnya yang bening terlihat kontras dengan salju-salju yang turun dan bertengger diantara helai rambutnya. Wanita itu terlihat mengenakan jaket tebal dan sepatu boot yang cukup tinggi hingga separuh pahanya. Kedua mata mereka bertemu.
"Kau kemari lagi, Angela?" sapa Stefan sembari berjalan mendekati papan sasarannya.
Angela menyelipkan kedua tangannya ke saku jaketnya, pipinya terlihat merona merah muda karena kedinginan. Mata zamrudnya melirik ke arah papan sasaran yang dipasang pada sebuah pohon besar. Ketika ia sedang berjalan kemari, telinganya mendengar suara tembakan, jadi ia memutuskan untuk berlari secepat mungkin kemari. Dikiranya, Stefan sedang terluka, tapi ternyata dia sedang latihan menembak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com