Malam semakin larut saat mobil maserati itu tiba di depan apartemen Gianna. Wanita cantik itu memeluk tas kecilnya seraya mengangkat wajahnya menatap Lucas. Wajah manisnya kini dihiasi dengan semburat warna merah. Wanita itu terlihat enggan untuk keluar dan berpisah dari Lucas.
"A-apa kau tidak ingin mampir dulu?" tanyanya malu-malu.
Lucas menatap keluar jendela, mata ruby cantik itu terlihat sedang mengamati sekitarnya, kemudian pria tampan itu melirik ke arah jam tangannya. Jam memang telah menunjukan pukul sepuluh malam, tapi, untuk Gianna yang hidup sendiri ini masih terlalu awal untuk tidur.
Senyuman Gianna sedikit memudar saat melihat Lucas menggelengkan kepalanya.
"Aku rasa itu bukan ide yang bagus," ucap Lucas, tapi terdengar lebih seperti menyesali apa yang barusan diucapkannya, "ini terlalu malam."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com