Angela berhenti ditengah jalan saat rasa kram dari dalam perutnya kembali menyerang. Tangannya mencengkram erat bagian dinding terowongan sembari mengusap perutnya pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding, membisikan kata-kata semangat untuk jabang bayinya agar terus bersabar.
Perjalanan mereka cukuplah lama, padahal di awal-awal perjalanan tadi keduanya telah berlari. Penny meninggalkan dirinya di belakang seorang diri, karena merasa takut sendirian dan setelah jemari kurusnya menyeka keringat dingin yang ada di keningnya, Angela kembali melanjutkan perjalanannya.
Mereka berhenti tepat di depan dua buah bebatuan besar yang berdekatan. Dua batu itu terlihat menjulang tinggi, dan di antara dua batu itu terdapat jalan kecil. Penny menoleh ke arah Angela.
"Kita akan lewat sini." Kata Penny dengan menunjuk jalan yang sangat kecil itu.
Angela mengerutkan keningnya, "pe-perutku tidak akan cukup lewat di sana."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com