webnovel

Siksaan (3)

Redakteur: Wave Literature

Bau makanan yang tercium oleh kerang adalah salah satu daging panggang kesukaannya. Tergoda oleh baunya yang manis, mau tak mau ia membuka cangkangnya. Sayangnya, yang muncul di depan matanya bukanlah makanan, melainkan minyak mendidih.

Awalnya, kerang tidak bisa bersembunyi dari bau yang menggoda itu. Minyak yang mendidih mengalir melalui lubang cangkangnya dan membakar dagingnya. Untungnya, kerang telah menutup cangkangnya cukup cepat sehingga menghindari petaka yang lebih besar. Sayangnya, beberapa bagian kulitnya yang lembut dan kenyal terbakar. Ada banyak luka lecet tersebar di tubuhnya. Bahkan gerakan sekecil apa pun menimbulkan rasa sakit.

Kerang belum pernah mengalami siksaan brutal semacam itu sepanjang hidupnya. Setiap detik adalah siksaan. Ia mulai mengharapkan kematian.

Kemudian, terdengar suara sedingin es. "Apa kau masih menolak mengakui kejahatanmu?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com