webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
211 Chs

38. Bertahan Hidup!

Di dalam tempat persembunyiannya Mori yang masih belum bisa tidur, karena baru sekitar jam sembilan malam. Ditambah lagi bau amis dari baju kaosnya membuatnya kesal sendiri dengan bau tubuhnya. Mori sengaja tidak mencuci bajunya untuk menyamarkan bau tubuhnya setelah mandi.

[Meski bau amis udang, tapi setidaknya bisa untuk mengelabui penciuman Orang Bati! Aku harus bisa beradaptasi dengan bau amis, agar bisa istirahat dengan tenang setiap malamnya!]

Dalam hutan antah berantah dunia lain yang sangat menyeramkan, tiba-tiba  saja air mata Mori mengalir dengan sendirinya. Mori segera menghapusnya walau ia mulai terisak tanpa suara. [Maafkan aku, ayah, ibu! Aku pasti telah membuat kalian khawatir karena menghilang tiba-tiba!]

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com